Mahasiswa Makassar hancurkan pos polisi
Mahasiswa menyerbu masuk pos, mengobrak-abrik isi pos, memecahkan kaca jendela dan merobohkan tembok beton bagian depan.
Aksi demonstrasi mahasiswa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Makassar terus berlanjut. Aksi mahasiswa kali ini, Rabu (28/3), diwarnai perusakan Pos Polisi Lalu lintas di jalan Sultan Alauddin.
Aksi perusakan dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), dengan menggunakan batu, bambu dan tiang rambu lalu lintas yang dicabut mahasiswa dari tepi jalan.
Iptu Eko Santoso, polisi lalu lintas yang berada dalam pos saat diserang mengatakan, awalnya sekitar 15 orang mahasiswa mendatangi pos lantas. Sekitar 10 meter dari pos, ia berusaha mereda aksi mahasiswa dengan melambaikan kedua tangannya. Namun, mahasiswa tetap melempari pos dengan batu.
Lama kelamaan jumlah mereka semakin banyak. "Ada yang bawa kayu, besi batangan dan ban bekas menyerbu masuk. Saya dan teman-teman berusaha mencari selamat keluar pos," jelas Eko.
Massa kemudian menyerbu masuk pos, mengobrak-abrik isi pos, memecahkan kaca jendela dan merobohkan tembok beton bagian depan. Sebuah televisi, pendingin ruangan dihancurkan mahasiswa.
Tak cukup hanya itu, dua ban bekas nyaris dibakar massa di dalam pos. Akan tetapi, polisi yang melihat bersama warga berusaha menghentikan aksi brutal tersebut. Mereka kemudian dipukul mundur oleh warga dengan melempari batu. Polisi yang menjaga SPBU tak jauh dari situ ikut membantu dengan menembakkan gas air mata.
Mahasiswa kemudian berjalan menuju kampusnya di Jalan A P Pettarani. Sambil berorasi, mereka tetap menutup jalan sepanjang satu kilometer.