Mahasiswa Universitas Jember Kembangkan Bangunan 8 Lantai Tahan Gempa
Sebagai negara yang dilewati jalur cincin api, Indonesia menjadi cukup rawan mengalami gempa bumi. Kondisi ini mendorong riset tentang bangunan tahan gempa terus dikembangkan oleh kalangan akademisi.
Sebagai negara yang dilewati jalur cincin api, Indonesia menjadi cukup rawan mengalami gempa bumi. Kondisi ini mendorong riset tentang bangunan tahan gempa terus dikembangkan oleh kalangan akademisi. Seperti yang dilakukan oleh dua mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember (Unej), Gian Ewaldo Majdid dan M. Farhan Nanda Saputra.
Keduanya mengembangkan model gedung hunian delapan lantai tahan gempa. Temuan yang diberi nama Graha Metroplex mendapatkan sejumlah apresiasi, salah satunya dengan menjadi juara ketiga kategori model gedung dengan struktur baja dalam Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) XIII tahun 2022 di Universitas Tarumanagara pada 20 November 2022.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
Menurut Gian, model gedung hunian yang tahan gempa harus memperhatikan beberapa hal, di antaranya bentuknya sederhana dan simetris, bobot struktur penyangga gedungnya seringan mungkin dengan desain sambungan antarelemen struktur yang baik. Sehingga ketika terjadi gempa, gedung tersebut akan tetap mampu berdiri kokoh karena struktur penyangga dan sambungannya menghasilkan kinerja struktur yang baik dan tidak mengalami degradasi kekakuan atau bahkan keruntuhan.
"Kami mencoba mendesain Graha Meroplex menggunakan struktur baja dengan Sistem Pemikul Rangka Momen Menengah (SPRMM). Dengan menggunakan SPRMM, maka kolom baja yang digunakan dibentuk seperti huruf H yang dipasangkan dengan balok baja berbentuk huruf L. Keduanya menjadi struktur utama gedung yang didesain sebagai gedung hunian dengan delapan lantai," ujar Gian saat ditemui di kampus FT Universitas Jember, Selasa (29/11).
Saat maju ke ajang KBGI, Gian dan Farhan menamakan kelompok mereka Logawa HAIAN, alias Logawa Farhan-Gian. Sebagai informasi, KBGI adalah ajang tahunan unjuk kebolehan kemampuan mahasiswa Program Studi Teknik Sipil di Indonesia di bidang perancangan bangunan dan gedung, yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional Ditjen Dikti Kemendikbudristek. Tahun ini tema yang diusung adalah 'Bangunan Gedung Tahan Gempa Berinovasi Material Untuk Pengembangan Metropolitan Menyongsong Era Pasca Pandemi'.
Tugas yang dilombakan adalah merancang dan mendesain model gedung hunian delapan lantai tahan gempa, dalam dua kategori yakni kategori gedung dengan struktur baja dan gedung dengan stuktur beton pracetak.
"Desain Graha Metroplex yang kami susun berhasil menembus babak final yang mempertandingkan delapan tim hasil seleksi dari 161 peserta. Di babak final, tiap tim harus menyusun model gedung dalam skala 1 banding 50, dari awal hingga menjadi gedung dalam waktu tiga jam. Lomba berjalan seru sebab setiap tim membawa suporter layaknya pertandingan bola. Alhamdulillah kami berhasil merakit model kami dalam waktu 161 menit, sementara berat model gedung kami sekitar 4,4 kilogram. Tetapi ada juga, tim yang hingga melewati batas waktu tiga jam belum menyelesaikan perakitan model gedung," papar Farhan.
Sejumlah tantangan mendebarkan layaknya di film aksi, sempat dialami kedua mahasiswa FT Unej ini saat merakit model bangunan ketika lomba berlangsung. Dengan durasi waktu penyusunan yang terbatas, ada satu sambungan yang patah saat dirakit. Tak pelak, keduanya pun harus putar otak memperbaiki sambungan ini dengan bahan yang ada. Sebab, panitia tidak memperbolehkan peserta menggunakan bahan tambahan selain yang sudah sesuai aturan. Akhirnya mereka terpaksa menempatkan baut tambahan pada sambungan yang patah tadi.
"Jangankan memakai bahan tambahan, ada bahan yang tanpa sengaja kita jatuhkan saat merakit model saja sudah mengurangi penilaian," ungkap Gian, mahasiswa angkatan 2019 ini.
Namun sukses merakit model gedung bukan berarti perjuangan sudah usai, justru tahapan selanjutnya yang lebih mendebarkan. Semua model gedung akan diberi beban berupa besi seberat 1 kilogram di tiap lantainya sambil digoyang dengan alat bernama table shaking, sehingga mirip gedung yang digoncang gempa bumi.
Goncangan berlaku selama lima menit, dengan setiap menitnya ditingkatkan dari fase goncangan 1,5 hertz hingga 5,5 hertz dengan amplitudo konstan sebesar 10 milimeter ke depan dan ke belakang. Makin banyak bagian dari model desain gedung yang runtuh, atau bahkan runtuh seluruhnya maka otomatis dinyatakan kalah.
Model Graha Metroplex yang digarap Logawa HAIAN ternyata mampu melewati masa pengujian, bahkan menjadi juara ketiga untuk kategori struktur gedung dengan bahan baja. Keberhasilan ini seakan mengobati dahaga Program Studi Teknik Sipil FT Universitas Jember yang terakhir meraih juara di ajang serupa pada tahun 2010 lalu.
"Kami berharap desain model gedung Graha Metroplex nanti bisa menjadi sumbangan nyata bagi mitigasi bencana gempa bumi di nusantara sehingga meminimalkan korban jiwa maupun luka," pungkas Gian bersama koleganya Farhan.
(mdk/cob)