Mahfud MD Perintahkan Aparat Jamin Keamanan Warga Sigi dari Teror Kelompok MIT
"Itu bukan gerakan keagamaan tapi gerakan kejahatan terhadap sebuah keluarga di Sigi yang sebabkan korban jiwa dan luka-luka," ungkap Mahfud.
Menko Polhukam Mahfud Md menuturkan pelaku yang membunuh satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah adalah Kelompok Ali Kalora. Dia juga menjelaskan Satgas Tinombala sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku agar dilakukan proses hukum yang tegas terhadap pelaku.
"Pemerintah menyesalkan dan mengutuk keras tindakan teror kekerasan dan kekejian yang dilakukan MIT dalam hal ini kelompok Ali Karola. MIT dalam hal ini kelmpok Ali Karola," kata Mahfud usai menggelar rapat di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (30/11).
-
Di mana patung keluarga tersebut ditemukan? Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
-
Kenapa Sono membunuh keluarga Soeparwi? Hal ini membuat Sono marah. Amarah itu berusaha ia redam. Namun ternyata amarah itu terus memuncak dan muncul niatan untuk membunuh Soeminah.
-
Apa yang dilakukan Tora Sudiro bersama anak-anaknya? Tora Sudiro akrab dengan anak-anaknya. Dia punya lima anak perempuan dan dia ngaku lebih paham harga make up daripada ban. "Gue lebih tahu harga make up daripada ban," katanya, seperti yang dikutip dari channel TRANS7 OFFICIAL.
-
Kapan keluarga itu dibantai? Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238.
-
Apa yang dilakukan Siti Badriah dan Krisjiana dalam sesi pemotretan keluarga? Siti Badriah dan Krisjiana Baharuddin Melakukan Sesi Pemotretan Keluarga, Ekspresi Xarena Begitu Menggemaskan Momen Mesra Pada kesempatan ini, Siti Badriah juga membagikan momen mesra dan hangat berdua bersama sang suami, Krisjiana.
-
Kenapa liburan keluarga itu penting? Liburan bersama keluarga adalah waktu yang sangat dinantikan oleh banyak orang. Ini adalah kesempatan untuk melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, mempererat ikatan keluarga, dan menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hidup.
Dia juga menegaskan kejadian tersebut bukanlah gerakan dari keagamaan, melainkan tindakan kejahatan.
"Itu bukan gerakan keagamaan tapi gerakan kejahatan terhadap sebuah keluarga di Sigi yang sebabkan korban jiwa dan luka-luka," ungkap Mahfud.
Pemerintah sudah memerintahkan aparat keamanan untuk perketat penjagaan dan pengamanan dari ancaman teroris. Hal tersebut agar kejadian pembunuhan satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah tidak terulang kembali.
"Pemerintah juga perintahkan aparat keamanan untuk perkekat penjagaan dan pengamanan terhadap warga dari ancaman terorisme dari pihak yang mengancam ketertiban dan keamanan di wilayah itu," kata Mahfud.
Mahfud menegaskan pemerintah menjamin seluruh warga Indonesia termasuk Sigi terhindar dari teror dan kekerasan. Kemudian dia juga mengimbau kepada seluruh warga Sigi agar tidak terpancing dengan pihak tertentu.
"Peristiwa ini bukan peristiwa suku atau agama peristiwa ini dilakukan kelompok kejahatan MIT yang dipimpin Ali Kalora tidak bisa disebut wakili agama tertentu," ungkap Mahfud.
Dia menjelaskan aksi kelompok MIT itu untuk melakukan teror sehingga menciptakan kondisi yang tidak kondusif agar bangsa terpecah.
"Kepada tokoh agama pemerintah beharap agar menyebarluaskan pesan damai ke masyarakat karena sejatinya agama apapun hadir di dunia untuk bangun perdamaian dan persudaraan," kata Mahfud.
Mahfud menambahkan, pemerintah sudah bertemu keluarga korban dan memberikan langkah-langkah pemulihan. "Pemerintah sampaikan duka yang mendalam dan pemerintah telah bertemu dengan keluarga korban dan juga pemerintah sudah lakukan langkah-langkah pemulihan atau trauma healing," ungkap Mahfud.
Kekerasan terjadi di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat (27/11) pagi pukul 09 WITA. Empat orang yang merupakan satu keluarga dibunuh sejumlah orang.
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, menjelaskan peristiwa bermula saat salah satu rumah warga didatangi sekitar delapan OTK. Orang tersebut masuk lewat pintu belakang mengambil beras kurang lebih 40 kilogram.
"Kemudian melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban," kata Baso di Palu. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (29/11).
Setelah itu, katanya, orang tak dikenal itu juga membakar kurang lebih enam rumah.
"Saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis, dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang," sambungnya.
Belakangan setelah dilakukan pendalaman di lokasi kejadian, dapat dipastikan pelaku adalah anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora.
(mdk/ray)