Mahfud Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Kasus Ustaz Diserang & Mimbar Masjid Dibakar
Mahfud MD menilai penyerangan terhadap ustaz dan pembakaran mimbar masjid bukan termasuk kriminalisasi ulama.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, insiden penusukan ustaz di Batam hingga pembakaran mimbar Masjid Raya Makassar bukanlah kriminalisasi ulama. Mahfud MD menilai ustaz dan fasilitas keagamaan merupakan korban dari pelaku kejahatan.
Dia menjelaskan istilah kriminalisasi kepada ulama berarti ustaz atau tokoh agama dituduh melakukan tindakan kriminal. Padahal, mereka tidak melakukan kegiatan apapun.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Apa alasan Mahfud Md memutuskan untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam? Hari ini saya sudah membawa surat untuk presiden, untuk disampaikan ke presiden langsung tentang masa depan politik saya, yang belakangan ini menjadi perbincangan publik. Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu presiden. Tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya ketemu langsung saya sampaikan surat ini," kata Mahfud dalam pernyataannya di Lampung, Rabu.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Bagaimana Mahfud MD ingin menularkan ketegasannya? Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,” pungkas Mahfud MD.
"Yang terjadi belakangan ini justru orang yang disebut ustaz atau tokoh, atau tempat ibadah itu menjadi korban dari sebuah kegiatan kriminal yang nyata. Sehingga, tidak bisa dianggap kriminalisasi terhadap tokoh agama," kata Mahfud MD dalam sebuah video diterima, Minggu (26/9).
Mahfud MD mengingatkan masyarakat untuk tak terprovokasi dengan isu kriminalisasi ulama. Sebab, kata Mahfud, ada masyarakat yang menganggap bahwa peristiwa tersebut merupakan gejala meningkatnya kriminalisasi terhadap ulama.
"Kita semua hati-hati, aparat hati-hati, masyarakat juga hati-hati, jangan terprovokasi. Kita ini harus menjaga keutuhan dan kedamaian di negara ini," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
Mahfud MD mengaku telah meminta aparat keamanan untuk mengusut kasus penusukan ulama dan pembakaran mimbar masjid. Namun, dia menekankan agar aparat tak terburu-buru menetapkan bahwa pelaku merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Saya berharap seperti yang sudah-sudah, maka pemeriksaan ini harus tuntas dan terbuka jangan terburu-buru memutuskan bahwa pelakunya orang gila seperti yang sudah-sudah," ujar dia.
Pemerintah, kata dia, tak sepakat jika pelaku pengerusakan tempat ibadah langsung dinyatakan sebagai orang dengan gangguan jiwa. Mahfud menilai biarlah hakim yang memutuslan apakah pelaku memiliki gangguan jiwa atau tidak.
"Dibawa saja ke pengadilan agar terungkap kalau memang gila atau sakit jiwa pelakunya biar pengadilan yang memutuskan," tukasnya.
Di sisi lain, dia telah memerintahkan kepada aparat di pusat dan di daerah untuk meningkatkan pengawasan dan kesiapsiagaan untuk menjaga keamanan. Mahfud menginstruksikan agar rumah-rumah ibadah, tokoh agama, fasilitas keagamaan, fasilitas publik lainnya dijaga.
"Masa sekarang ini, masa yang biasanya kalau menjelang atau di sekitar bulan September selalu ramai dengan isu-isu seperti ini, supaya dijaga dengan sebaik-baiknya," ucap Mahfud MD.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Polisi Usut Rentetan Kasus Penyerangan Ustaz
VIDEO: Setelah Ustaz Tewas Ditembak, Muncul Kasus Penyerangan Ustaz di Masjid Batam
Tak Ada Saksi yang Melihat, Polisi Kesulitan Ungkap Penembakan Ustaz di Tangerang
Ketua MPR: Usut Tuntas Kasus Penyerangan Tokoh Agama
Polisi Usut Rentetan Kasus Penyerangan Ustaz
VIDEO: Kesaksian Penting Kasus Penembakan Ustaz di Tangerang, Pelaku Kabur Naik Motor