Mahfud Tak Khawatir Dibocorkan Bjorka: Data Pribadi Saya Bukan Rahasia
Mahfud tidak khawatir bila data pribadinya dibocorkan. Sebab, data pribadinya memang bisa ditelusuri di internet.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md tak ambil pusing dengan aksi Bjorka. Belakangan, Bjorka mengklaim telah meretas dokumen penting negara maupun membocorkan informasi data pribadi milik pejabat.
"Banyak yang japri (komunikasi pribadi) saya bahwa data pribadi saya dibocorkan oleh Bjorka hacker. Saya tak ambil pusing dan tak ingin tahu," kata Mahfud lewat akun Twitter resminya dilihat Selasa (13/9).
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa yang menjadi korban serangan hacker di PDNS 2? Hingga 26 Juni 2024, serangan ini telah berdampak luas pada layanan PDNS 2, mengganggu ratusan instansi pengguna.
-
Apa yang diminta oleh hacker dalam serangan ransomware di Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi membenarkan adanya serangan ransomware pada server Pusat Data Nasional (PDN). Bahkan, kata dia, pelaku meminta tebusan senilai USD 8 juta. "Iya, menurut tim (minta tebusan) USD 8 juta," kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
Mahfud tidak khawatir bila data pribadinya dibocorkan. Sebab, data pribadinya memang bisa ditelusuri di internet.
"Sebab data pribadi saya bukan rahasia. Bisa diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku-buku saya, di LHKPN KPK," kata Mahfud.
"Data pribadi saya terbuka, tak perlu dibocorkan," ucapnya.
Sebelumnya, DarkTracer, dalam akun Twitternya menyampaikan bahwa hacker Bjorka telah membocorkan informasi data pribadi milik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate.
"Bad actor 'Bjorka' leaked personally identifiable information of Indonesia's Minister of Communications and Information Technology (Kominfo) and mocked him. (Aktor jahat 'Bjorka' membocorkan informasi identitas pribadi Menteri Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Indonesia dan mengejeknya)," tulisnya.
Bjorka mengklaim telah membocorkan data-data dan dokumen dari Presiden Republik Indonesia, seperti dokumen Badan Intelijen Negara (BIN) di situs breached.to. Namun, dibantah oleh BIN.
"Sampai saat ini masih aman dan kita tetap berupaya ini adalah user kita tentu saja segala apa-apa yang menjadi dokumen atau surat penting lainnya itu harus betul-betul terlindungi secara maksimal," kata Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto.
Hacker Bjorka ini merupakan pelaku yang telah membocorkan data pribadi 1,3 miliar pengguna layanan seluler terutama yang melakukan registrasi SIM Card prabayar. Dengan rentetan aksi maupun ancaman jahat yang dilakukan Bjorka, nampaknya hacker ini justru menantang pemerintah Indonesia untuk menangkapnya.
"Im still waiting to be raided by the Indonesian government (Saya masih menunggu untuk digerebek oleh pemerintah Indonesia)," tulis Bjorka lewat group Telegram.
(mdk/eko)