Mahfud Tak Masalah Masyarakat Ambil Amplop dari Capres-Caleg, Tapi Coblos Sesuai Hati Nurani
Namun harus tetap teguh dan tangguh menghadapi setiap godaan tersebut.
Pilihan yang sesuai hati nurani harus dijalankan sampai terpilih yang terbaik.
Mahfud Tak Masalah Masyarakat Ambil Amplop dari Capres-Caleg, Tapi Coblos Sesuai Hati Nurani
- Mahfud Mengaku Tenang Jelang Pencoblosan: Pokoknya Optimistis Menang
- Disematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri
- Mahfud Terkesan Jenderal Bintang 3 TNI AU di Kemenko Polhukam Sampai Sebut Utang Lunas, Ini Sosoknya
- Kasus Mutilasi ASN Semarang, Keluarga Ingin Bertemu Mahfud Tagih Progres Penyelidikan yang Mandek
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 02, Mahfud MD meminta masyarakat merima amplop atau sembako dari Calon Presiden (Capres) atau Calon Legislatif (Caleg) manapun. Tetapi pilihan tetap harus sesuai dengan hati nurani.
"Apa saudara tidak boleh terima amplop? Boleh. Terima sembako boleh? Boleh. Tetapi pada saat memilih saudara tidak boleh terikat terhadap amplop dan sembako," kata Mahfud MD dalam kampanye bertema Tabrak Prof, Ngobrol Lebih Dekat dengan Mahfud MD di Taman Wisata Bonderland Kabupaten Malang, Rabu (17/2).
Mahfud mengatakan, saat akan menjalankan hak pilih menuju ke TPS pada 14 Februari nanti akan banyak halangan dan godaan dihadapi masyarakat. Godaan itu bisa beraneka macam yang bisa mempengaruhi dan mengganggu pilihan.
Namun harus tetap teguh dan tangguh menghadapi setiap godaan tersebut. Pilihan yang sesuai hati nurani harus dijalankan sampai terpilih yang terbaik.
"Banyak halangan nanti akan mengganggu kita. Saudara harus tetap teguh. Saudara kalau sudah punya pilihan, pendapat yang baik. Pilih, jangan mau ditukar dengan amplop. Jangan mau ditukar dengan sembako," urainya.
Sambil menyitir sebuah ayat Alquran, Mahfud menegaskan bahwa mereka yang tidak menggunakan hati nurani dalam menentukan pilihannya termasuk kelompok orang merugi. Sehingga halangan itu harus teguh dihadapi.
"Jangan sudah melanggar tetapi masih juga dilakukan itu bertentangan dengan hati nurani. Tegakkan kebenaran, tunjukkan ketegasan sesuai hati nurani. Jangan takut diintimidasi," ungkapnya.
Mahfud juga menceritakan kisah lucu dan cerdas orang Madura yang patut diikuti dalam menghadapi tekanan. Kisah tersebut tetang orang Madura yang dilarang foto selfie di Jembatan Suramadu.
"Orang Madura itu tangguh dan berusaha keras untuk berhasil," tegasnya.
Karena dilarang selfie, di lain waktu menggunakan cara dengan berpura-pura ban mobilnya kempes di Suramadu. Saat itulah punya kesempatan berhenti dan berfoto selfie di atas jembatan Suramadu.
"Itu akal, ketangguhan. Nanti kalau ada intimidasi gunakan," tegasnya.
Orang Madura juga terkenal punya kesetiaan dan rasa persaudaraan yang kuat. Sehingga persaudaraan berlandaskan nilai hati nurani akan mengalahkan segalanya.
Mahfud melakukan serangkaian kunjungan di Malang dan Lumajang. Sekitar seribu masa dari Komunitas Madura Asli (Madas) dan Komunitas difabel Kabupaten Malang memenuhi gedung pertemuan.