Maju Pilkada Surabaya, Mantan Kapolda Jatim Kantongi 'Tiket' dari PAN dan PKB
Langkah Irjen pol (purn) Mahfud Arifin untuk ikut bertarung dalam kontestasi Pilwali Surabaya, sudah bermodalkan tiket dari PAN yang memiliki 3 kursi di DPRD Surabaya dan PKB yang bermodalkan 5 kursi di Dewan Surabaya.
Langkah mantan Kapolda Jatim Irjen pol (purn) Mahfud Arifin untuk ikut bertarung dalam kontestasi pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya, sudah bermodalkan tiket dari dua partai politik. Kedua partai pengusung tersebut adalah Partai Amanat Nasional (PAN) yang memiliki 3 kursi di DPRD Surabaya dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bermodalkan 5 kursi di Dewan Surabaya.
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf mengakui, rekomendasi Pilwali dari DPP PKB ke Mahfud telah turun sejak Minggu (19/1) kemarin. Rekomendasi tersebut bahkan diserahkan langsung dari Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar pada Mahfud didampingi jajaran pengurus DPC PKB Surabaya.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
"Rekom untuk Pak Mahfud Arifin sudah turun kemarin sore. Langsung dari DPP," katanya, Senin (20/1).
Dia menambahkan, terkait siapa pendamping Mahfud atau posisi Wakil Wali Kota, Musyafak mengaku menyerahkannya pada Mahfud dan partai pengusung lainnya.
"Dalam waktu dekat sejumlah partai juga akan memberikan rekomendasinya untuk Pak Mahfud," ujarnya.
Terpisah, Ketua DPC Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya, Hafid Suaidi mengatakan, rekomendasi PAN untuk mantan Kapolda Jatim itu telah turun sejak sepekan lalu. Namun baru sempat disosialisasikan pada pengurus dan kader PAN di Surabaya beberapa hari ini.
"Surat tugas untuk Pak Mahfud sudah turun sepekan lalu, tapi baru disosialisasikan ke pengurus dan kader kemarin," tandasnya.
Dalam Pilwali Kota Surabaya, seorang calon Wali Kota harus mengantongi setidaknya 10 kursi di Parlemen. Jika PAN dan PKB sudah memberi tiket, maka mantan Kapolda Jatim itu telah mengantongi 8 kursi di parlemen. Sehingga, ia tinggal mendapatkan 2 kursi lagi untuk dapat maju dalam kontestasi Pilwali Surabaya.
Selain Mahfud Arifin, ada beberapa nama yang telah muncul ke permukaan dalam bursa calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya ini antara lain Wisnu Sakti Buana (Wakil Wali Kota Surabaya), Eri Cahyadi (Kepala Bappeko Kota Surabaya), Zahrul Azhar Asad atau Gus Hans (tokoh pesantren), Lia Istifhama (tokoh perempuan), dan Haryanto (pengacara), serta Armudji (mantan Ketua DPRD Surabaya).
Baca juga:
Dilirik Gerindra dan PKS, Gibran Tetap Setia Tunggu PDIP di Pilkada Solo
Pilkada Solo, Gerindra akan Pasangkan Gibran dengan Cucu Soekarno
Maju Pilkada Lewat PDIP, Gibran Wajib Ikuti Psikotes dan Sekolah Kepala Daerah
Gibran Maju Pilkada Solo, Sekjen PDIP Bilang Ada Mekanisme yang Diputuskan Megawati
Relawan Sebut Gibran 'Gigih-Berani'
Sowan ke Megawati, Gibran Bawa Kertas Bertuliskan Calon Wali Kota Surakarta