Makam Kakak Bocah Mata Dicungkil Orang Tua di Gowa Dibongkar Polisi
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa, Ajun Komisaris Polisi Boby Rachman membenarkan pihaknya bersama Biddokes Polda Sulsel melakukan autopsi terhadap jasad DS, kakak korban penganiayaan yang dilakukan oleh orang tuanya. Boby mengaku autopsi dilakukan langsung dimakam DS di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa
Kepolisian Resort Gowa bersama Tim Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sulsel membongkar makam, DS (22), kakak bocah yang matanya dicungkil oleh orang tuanya. Pembongkaran makam tersebut dilakukan untuk dilakukan autopsi terhadap jasad DS.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa, Ajun Komisaris Polisi Boby Rachman membenarkan pihaknya bersama Biddokes Polda Sulsel melakukan autopsi terhadap jasad DS, kakak korban penganiayaan yang dilakukan oleh orang tuanya. Boby mengaku autopsi dilakukan langsung dimakam DS di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa.
-
Apa dampak KDRT pada anak? Anak-anak yang terpapar kekerasan juga berisiko mengalami gangguan mental yang serius di kemudian hari.
-
Mengapa KDRT terhadap istri dapat berdampak pada anak? Sebagai contoh, ketika seorang suami menganiaya istri, anak-anak mereka juga berisiko menjadi korban.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Bagaimana cara mengatasi gangguan kecemasan pada anak? Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan pada Anak 1. Berikan Perhatian PenuhApabila terdapat tanda-tanda gangguan kecemasan pada anak, berikan perhatian penuh padanya karena ia sangat membutuhkan perhatian ekstra terutama pada apa yang ia rasakan. 2. Tetap Tenang Ketika gangguan kecemasan pada anak terjadi, orang tua atau pun kerabat yang ada di sekitarnya haruslah tetap tenang.(Foto : istockphoto.com) 3. Berikan Pujian Selalu berikan apresiasi atau apapun usaha yang telah anak lakukan. Hal itu akan membantunya untuk perlahan bangkit dari gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 4. Tidak Menghukum Sembarangan Apabila anak mengalami perkembangan yang kurang dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, jangan menghukumnya. Orang yang ada di sekitarnya memiliki tanggung jawab yang besar untuk membantunya agar tidak menjadi gangguan kecemasan pada anak. Beritahu dan peringatkan anak dengan bahasa yang baik dan lembut. 5. Ubah Ekspektasi Jangan terlalu menaruh harapan yang sangat tinggi kepada anak, bantu ia menyesuaikan dirinya dengan kondisi yang sedang dialami agar tidak terjadi gangguan kecemasan pada anak.(Foto : istockphoto.com) 6. Bersiap untuk Segala Perubahan Luangkan waktu untuk anak dalam segala perubahan yang sedang ia alami agar ia tidak mengalami gangguan kecemasan pada anak dan mengetahui bagaimana penanganan terhadap situasi yang sedang dialami.(Foto : istockphoto.com)
"Hari ini sudah dilakukan Exhumasi atau autopsi dimakam korban," kata Boby melalui pesan WhatsApp, Senin (20/9).
Dia mengatakan pembongkaran makam dan autopsi dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga. Boby mengaku setelah dilakukan autopsi, jasad DS kembali dimakamkan.
"Langsung dimakamkan lagi setelah diautopsi," ujar dia.
Untuk hasil autopsi, imbuh Boby, pihaknya menunggu dari Biddokes Polda Sulsel. Boby mengaku autopsi terhadap jasad DS dilakukan untuk mengungkap penyebab kematian.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Gowa, Ajun Komisaris Polisi Mangatas Tambunan mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk melakukan autopsi terhadap jasad kakak AP. Mangatas mengatakan DN sebelumnya telah dimakamkan oleh keluarganya.
"Kita koordinasi dengan RS Bhayangkara untuk melakukan autopsi. Autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban (DN)," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Senin (13/9).
Mangatas mengatakan autopsi terhadap DN dilakukan karena beredar informasi di masyarakat jika korban meninggal karena dicekoki air garam oleh kedua orang tuanya. Meski demikian, untuk menjawab pertanyaan publik tersebut, perlunya dilakukan autopsi.
"Karena kan selama ini banyak yang bilang macam-macam informasi yang beredar (DN meninggal karena dicekoki air garam). Sehingga untuk menjelaskan itu, rumah sakit yang akan menjelaskan (autopsi)," kata dia.
Sementara terkait hasil psikologi kedua orang tua korban, HAS (43) dan TAU (47), Polres Gowa belum menerima. Mangatas mengatakan HA dan TAU masih berada di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar.
"Belum ada hasil tes psikologi. Dia (HAS dan TAU) masih ada di rumah sakit," ucapnya.
Baca juga:
Polisi akan Autopsi Kakak Bocah yang Matanya Dicungkil Orang Tua
LPSK Tawarkan Perlindungan Paman dan Bocah di Gowa yang Dicungkil Matanya
Kemen PPPA Kecam Kekerasan Orang Tua ke Anak Untuk Pesugihan
Orang Tua di Gowa Cungkil Mata Anaknya Diduga karena Berhalusinasi
Gubernur Sulsel Kirim Dokter Cek Kondisi Bocah yang Matanya Dicungkil Orang Tua
Pemkab Gowa Tanggung Biaya Pengobatan Anak Korban Kekerasan Orang Tua