Manager kafe dikeroyok pria bersenjata mengaku anggota Polda Kepri
"Saya diseret, untuk ikut mereka. Ada yang pakai senjata laras panjang," kata Ahuad.
Gerombolan orang tak dikenal diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang manager di kawasan kuliner Harbour Bay di Batam. Korban pengeroyokan tersebut bernama Ahuad (40) seorang manager cafe Osean di kawasan Harbour Bay yang berada di tepi laut Batam.
Saat dikonfirmasi merdeka.com, Ahuad mengaku dipukuli oleh sekitar 7 orang pria berpakaian preman menenteng senjata laras panjang mirip senjata aparat.
"Saya diseret, untuk ikut mereka. Ada yang pakai senjata laras panjang. Ada juga yang bawa pistol, mereka menodong saya," kata Ahuad, Senin (20/4).
Ahuad mengaku, peristiwa pengeroyokan ini terjadi, Minggu (19/4) sekitar pukul 22.00 WIB. Awalnya, Ahuad didatangi seorang pria bersenjata lalu sambil menodongkan senjata, pria itu memaksa untuk ikut bersama mereka namun Ahuad menolaknya.
"Karena saya menolak, dan merasa tidak punya kesalahan, tiba-tiba datang lagi kawan-kawannya sekitar 7 orang mereka semua bawa senjata. Saya diseret dipaksa untuk ikut sambil menendang dan memukuli saya," ungkap Ahuad.
Tak ayal, sejumlah warga sekitar yang menyaksikan kejadian tersebut berusaha melerai aksi brutal gerombolan pria bersenjata tersebut.
"Ketika warga sudah berkerumun akan melerai, mereka (gerombolan pria bersenjata tersebut) mengaku anggota Polda Kepri. Tak lama mereka meninggalkan saya," ujar Ahuad.
Terkait apa permasalahan antara Ahuad dengan gerombolan pria bersenjata itu, dia mengaku tidak memiliki persoalan apapun dengan pihak kepolisian. Korban juga sempat di rawat klinik terdekat setelah menjadi korban pengeroyokan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, mengaku belum mengetahui.
"Ya, saya coba telusuri dulu ya," kata Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono melalui pesan singkatnya.