Marak perompakan di perairan Kaltara, polisi siagakan speedboat di pulau terluar
Polisi dibikin gerah dengan maraknya perompakan nelayan di perairan Bulungan, Kalimantan Utara. Satu dari 2 unit speedboat bantuan dari Mabes Polri, ditempatkan di Polsek terluar Bulungan. Tujuannya, untuk meningkatkan intensitas patroli, sekaligus mengantisipasi aksi kejahatan perairan itu kembali terulang.
Polisi dibikin gerah dengan maraknya perompakan nelayan di perairan Bulungan, Kalimantan Utara. Satu dari 2 unit speedboat bantuan dari Mabes Polri, ditempatkan di Polsek terluar Bulungan. Tujuannya, untuk meningkatkan intensitas patroli, sekaligus mengantisipasi aksi kejahatan perairan itu kembali terulang.
"Jelas, kami tingkatkan patroli. Karena juga, beberapa hari lalu, kami terima 2 unit speedboat C3 dari Mabes," kata Kapolres Bulungan AKBP Muhammad Fachry, dalam perbincangan bersama merdeka.com, Kamis (7/2).
"Speedboat itu kami gunakan untuk meningkatkan patroli. Saya rencanakan, menempatkan 1 speedboat di Polsek terluar Bulungan, antisipasi maraknya perampokan," ujar Fachry.
Dari beberapa kejadian sebelumnya, aksi perampokan sering terjadi ketika masuk masa panen udang. Terlebih lagi, pemilik tambak yang hendak memanen, enggan melapor ke personel Polres Bulungan yang ada di pos polisi terluar perairan Bulungan.
"Sehingga, anggota saya yang siaga di pos muara Bulungan, tidak tahu kalau mereka (nelayan dan pemilik tambak) untuk memanen. Sehingga, mereka selalu saja jadi sasaran perampokan," ungkap Fachry.
"Memang ada juga pemilik tambak yang sedang memanen di perairan Bulungan, dan melapor ke kami dan kami melakukan pengawalan. Sehingga, mereka para nelayan dan pemilik tambak ini, aman dari perampokan," tambah Fachry.
Fachry memastikan, personelnya yang bertugas di perairan terus intens melakukan patroli dan pengamanan perairan dari aksi tindak kriminal. Seperti yang dilakukan Rabu (6/12) malam kemarin.
"Personel saya malam tadi melakukan pengamanan dan pengawalan hasil tambak milik wargal Tarakan, yang punya tambak di perairan Bulungan. Lokasinya, di pulau Mangkudulis, masuk di kabupaten Tana Tidung," ungkap Fachry.
"Saya terus cek personel saya di pos muara Bulungan. Yang jelas, kami, bertekad dan berupaya keras untuk bisa terus menjaga ketentraman di wilayah kami. Tentu, kami juga harapkan kerjasama masyarakat dan elemen lainnya, sama-sama menjaga dan terus menciptakan ketentraman," demikian Fachry.
Baca juga:
Perompak bertopeng dan bersenjata api todong 3 nelayan Sebatik
Curhat nelayan di perbatasan Malaysia, aksi perompak bikin mereka takut melaut
AR, perompak di Kalimantan Utara ditangkap usai 3 bulan buron
Tangkap 4 perompak di Sungai Mahakam, polisi sita 2 ton batubara
TNI AL tangkap 15 orang diduga perompak di perairan Indonesia
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa yang dilakukan para nelayan dalam Sedekah Laut Tambaklorok? Acara itu berupa larung sesaji ke tengah laut yang kurang lebih berjarak 25 km dari dermaga nelayan.
-
Kenapa nelayan di Jepara melakukan tradisi Larung Kepala Kerbau? Dilansir dari berbagai sumber, upacara Larung Kepala Kerbau ini sebagai bentuk rasa terima kasih nelayan setelah melaut dan menangkap ikan selama setahun penuh. Selain itu, melakukan tradisi ini juga sebagai bentuk doa kepada Tuhan agar permohonan para nelayan bisa terpenuhi pada tahun-tahun berikutnya.
-
Kapan Kali Ngalang terbentuk? Geosite Kali Ngalang merupakan perselingan lapisan batuan yang disusun oleh batu pasir, batu pasir gampingan, dan serpihan sedimen laut dangkal yang terbentuk dari 20 juta tahun yang lalu.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.