Ma'ruf Amin Minta China Tak Mendiskreditkan Umat Muslim Etnis Uighur
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, meminta pemerintah China tidak mendiskreditkan umat muslim warga etnis Uighur. Berdasarkan laporan terbaru, dari kantor berita Associated Press (AP) warga etnis Uighur di Provinsi Xianjiang ditempatkan ke kamp penahanan yang didirikan pemerintah China.
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, meminta pemerintah China tidak mendiskreditkan umat muslim warga etnis Uighur. Berdasarkan laporan terbaru, dari kantor berita Associated Press (AP) warga etnis Uighur di Provinsi Xianjiang ditempatkan ke kamp penahanan yang didirikan pemerintah China.
"Kita harap supaya pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (China) memperlakukan kelompok Uighur yang kebetulan beragama Islam, supaya diperlakukan dengan baik sebagai warga negara China," kata Kiai Ma'ruf di sela-sela kunjungan silaturahminya ke tokoh-tokoh ulama Kabupaten Bekasi, Sabtu (22/12).
-
Mengapa warga Uighur merasa diperlakukan tidak adil di China? Abdul mengatakan, saat ini terdapat ratusan tempat pengungsian konsentrasi yang mengelilingi pemukiman warga Uighur. Kamp konsentrasi ini diperkenalkan kepada dunia internasional sebagai pusat pendidikan. Namun kenyataannya kamp konsentrasi tersebut ditujukan untuk menghapuskan identitas agama dan bangsa Uighur serta membuat mereka lupa seorang muslim."Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal," kata Abdul.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur di China yang membuat mereka terpisah dari keluarga? Abdul mengaku mendapat telepon dari kerabat di Shanghai pada September 2017. Menurut Abdul, kerabatnya itu mengabarkan bahwa adiknya diambil dari kamp konsentrasi warga Uighur di China. "Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka," ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Siapa yang menganggap pelanggaran HAM di China terhadap warga Uighur sebagai tindakan pelanggaran HAM? Presiden Organization of Islamic Conference (OIC) Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita menilai banyak dugaan pelanggaran HAM dalam persoalan warga Uighur."Kalau merujuk pada HAM, kebebasan beragama, itu banyak sekali hal-hal yang melanggar HAM," kata Astrid saat menyampaikan pidato pembukaan di konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Bagaimana cara Indonesia bisa membantu warga Uighur di China? Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip non-intervensi juga bukan berarti hanya bisa diam, tetapi dapat menerapkan mekanisme dialog ataupun diplomasi untuk ikut bersuara dalam permasalahan dunia. "Ini bukan berarti kita diam atau memalingkan kepala. Namun, bukan berarti indonesia juga langsung lantas berangkat ke sana, tapi kita dapat menggunakan mekanisme dialog dan diskusi," ujar Astrid.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Masjid Agung Al Munada Darussalam Baiturrahman di Tebet? Bangunan menyerupai perahu inilah yang kemudian menjadi ikon dari masjid tersebut. Tak sedikit juga jemaah yang mengabadikan gambar di sekitar area perahu.
Ma'ruf juga berharap agar tidak ada tindakan yang berlebihan dari pemerintah China kepada warga etnis Uighur di tengah kondisi konflik saat ini.
"Makanya sangat prihatin. Kita minta pemerintah, bagaimana memfasilitasi supaya konflik dan perlakukan terhadap kaum Muslim, bisa dilakukan dengan cara lebih baik dan manusiawi sesuai aturan negara RRT," jelasnya.
Disinggung mengenai perlu tidaknya PBB turun tangan menengahi konflik itu supaya tidak terjadi seperti di Rohingnya, Myanmar, Ketua MUI itu menyatakan keterlibatan PBB boleh-boleh saja. Namun keterlibatan itu sepanjang menjaga supaya jangan sampai terjadi seperti di Rohingnya dimana ada pengusiran etnis.
"Kita harap Muslim Uighur tak alami seperti di Rohingya. PBB bisa mengambil peran mengawalnya," kata Kiai Ma'ruf.
Di Rohingya, terjadi konflik etnis dan agama. Masyarakat Myanmar yang mayoritas beragama Budha menolak kehadiran warga Rohingya yang beragama Islam.
Baca juga:
Kecam Penindasan terhadap Muslim Uighur, Ormas Islam di Medan Demo Konjen China
Etnis Uighur Disebut Alami Diskriminasi, Kemlu Minta Dubes RI di China Cari Informasi
Bela Muslim Uighur, ICMI Desak Pemerintah Evaluasi Kerjasama dengan China
Soal Muslim Uighur, Kemlu RI Tegaskan Setiap Negara Harus Hormati Kebebasan Beragama
ACT akan Berupaya Tembus Xinjiang Lihat Kondisi Etnis Uighur
Pelanggaran HAM Menimpa Muslim Uighur, Pemerintah Tunggu Kabar Dubes RI di Beijing