Ma'ruf Setuju Petugas KPPS Meninggal Diberi Santunan dan Dapat Penghargaan
Ma'ruf menambahkan, kejadian petugas KPPS meninggal akibat kelelahan, membuat beberapa hal terkait Pemilu Serentak harus dievaluasi. Hal ini untuk menghindari kejadian sama terulang kembali.
Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia kembali bertambah. Hingga Senin, 22 April 2019 sekitar pukul 15.00 WIB, sebanyak 90 petugas KPPS dilaporkan meninggal dunia.
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menilai sebaiknya para petugas tersebut mendapat penghargaan serta santunan.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Kapan Ma'ruf Amin melanjutkan sekolah ke Tebuireng? Kemudian, Ma’ruf Amin melanjutkan sekolah ke jenjang Madrasah Ibtidaijah Salafijah Safiijah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 1958.
-
Apa yang dikatakan Ma'ruf Amin tentang Universitas Indonesia (UI)? Ma'ruf Amin mengapresiasi Universitas Indonesia (UI) sebagai kampus yang melahirkan gagasan dan inovasi. Hal itu disampaikannya saat membuka UI Industrial-Government (I-GOV) Expo 2023 yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Depok, pada 5 Desember 2023."UI merupakan kampus yang menjadi tempat lahirnya gagasan dan inovasi. UI juga menjadi kampus yang berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Ma'ruf Amin.
"Diberikan semacam belasungkawa dan supaya memberikan penghargaan, semacam memberikan juga santunan, gitu," ujar Ma'ruf di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa (23/4).
Ma'ruf menambahkan, kejadian petugas KPPS meninggal akibat kelelahan, membuat beberapa hal terkait Pemilu Serentak harus dievaluasi. Hal ini untuk menghindari kejadian sama terulang kembali.
"Sekarang kan yang dibahas itu serentak tapi bertahap, kemarin kan serentak tapi sekaligus apa ini masih tetap dipertahankan atau serentak, tapi diberi tahapan. Itu nanti ada evaluasi tapi, pasti," katanya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman menjelaskan bahwa petugas KPPS yang meninggal akibat kelelahan semakin bertambah. Jumlah 90 petugas KPPS yang dilaporkan meninggal dunia itu berasal dari 19 provinsi.
"KPU sudah membahas secara internal terkait santunan yang akan diberikan," ucap Arief.
Atas musibah tersebut, KPU berencana memberikan santunan bagi keluarga korban. Menurut Arief, saat ini KPU dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih membahas besaran pemberian santunan.
"Kami akan mengusulkan dalam pembahasan itu. Pertama, besaran santunan untuk meninggal kurang lebih Rp 30 juta sampai Rp 36 juta. Untuk cacat santunan maksimal Rp 30 juta, nanti tergantung pada jenis musibah. Yang luka, kami mengusulkan maksimal Rp 16 juta," jelasnya.
Reporter: Ratu Annissa
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Hasil Evaluasi dan Rekomendasi KPU: Pemilu Tingkat Nasional dan Daerah Dipisah
Tanya Perhitungan Suara di Situng, Sekjen Demokrat Datangi KPU
Surat Suara DPD Kurang Saat Pencoblosan Pemilu, 1 TPS di Kediri Hari Ini Lakukan PSL
Diduga Kelelahan, Anggota KPPS TPS 70 Solo Meninggal Dunia
Kubu Jokowi Anggap Pengerahan Brimob ke Jakarta Untuk Jaga Rekapitulasi Suara di KPU
Suara Jokowi di TPS 04 Gianyar Naik Drastis dari Hasil C1
Real Count KPU Selasa Siang, Jokowi 16,8 Juta Prabowo 13,7 Juta