Masa Demo Tolak Omnibus Law Mulai Tinggalkan Patung Kuda, Lalin Mulai Dibuka
Arus lalu lintas untuk arah Bundaran Patung Kuda telah bisa dilalui kendaraan.
Sejumlah masa pendemo tolak Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja telah meninggalkan lokasi titik aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan merdeka.com sekitar pukul 17.15 Wib terlihat pendemo secara perlahan mulai meninggalkan lokasi Patung Kuda dengan damai. Usai sejumlah aparat gabungan TNI dan Polri nampak meminta massa menyudahi aksinya.
-
Kapan MA Goes To Campus di UIN Jakarta diadakan? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
-
Kapan mahasiswa UGM melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Mereka mengadakan penelitian selama empat hari yaitu pada 24-27 Juli 2023 lalu di desa tersebut.
-
Di mana Universitas Terbuka menjangkau calon mahasiswa? Salah satunya kami mengikuti acara KLBB yang digelar selama dua hari ini.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Kapan Deriska Almira memulai pendidikan di Universitas Komputer Indonesia? Saat ini, Deriska sedang menempuh pendidikan di jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Komputer Indonesia, angkatan 2021.
Setalah masa meninggalkan lokasi, nampak sejumlah petugas kebersihan atau pasukan oranye langsung membersihkan sisa-sisa sampah maupun bekas ban sebelumnya dibakar oleh pendemo.
Sedangkan, untuk arus lalu lintas untuk arah Bundaran Patung Kuda telah bisa dilalui kendaraan. Kecuali, ke arah jalan Medan Merdeka menuju Istana Negara yang masih belum bisa dibuka dan masih terbentang beton dan kawat berduri.
Sebelumnya, diketahui bahwa 1.000 mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI kembali berunjuk rasa memprotes RUU Cipta Kerja pada Rabu (28/10) besok. Mereka mendesak Presiden Joko Widodo mencabut UU Cipta Kerja.
"Aliansi BEM Seluruh Indonesia menyatakan akan kembali turun aksi untuk mendesak Presiden RI segera mencabut UU Cipta Kerja. Dalam perjuangan yang akan kita teruskan dengan momentum 28 Oktober, bertepatan dengan Sumpah Pemuda," kata Koordinator BEM SI, Remy Hastian dalam keterangan tertulis, Selasa (27/10)
Remy menyatakan BEM SI akan menyuarakan narasi Sidang Rakyat terhadap permasalahan negeri ini yang belum dituntaskan oleh pemerintah. BEM SI juga tetap menguatkan narasi #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.
"Karena sampai saat ini belum merealisasikan tuntutan yang disampaikan mahasiswa," ujar dia.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebutkan, sebanyak 12.369 personel gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP serta Dinas Perhubungan dikerahkan untuk mengawal aksi unjuk rasa hari ini. Yusri mengatakan, massa berkumpul tiga lokasi berbeda yaitu sekitaran Istana, DPR/MPR dan Tugu Proklamasi.
"Kami sebar di tiga lokasi tersebut dan juga ada beberapa titik-titik yang terjadi pengalihan arus. Ada pula yang ditugaskan mengamankan beberapa sentra perekonomian seperti mal dan pasar," katanya.
Sementara itu, Yusri menerangkan, dalam menangani massa, disiapkan juga 8.000 personel tambahan.
"Personel cadangan kami tempatkan di Monas dan DPR RI sambil melihat situasi kekuatan yang akan turun untuk melakukan kegiatan demo atau penyampaian pendapat di muka umum," ucap dia.
(mdk/rhm)