Masjidil Haram Padat, Kemenag Imbau Jemaah Salat di Hotel dan Masjid Sekitar Hotel
Untuk menghindari kepadatan di terminal bus, jemaah diminta agar mengatur waktu kembali ke hotel 30 menit hingga satu jam setelah salat.
Untuk menghindari kepadatan di terminal bus, jemaah diminta agar mengatur waktu kembali ke hotel 30 menit hingga satu jam setelah salat..
- Begini Suasana Terkini Masjidil Haram Jelang Pelaksanaan Ibadah Haji
- Catat! Ini yang Perlu Dilakukan Jemaah Haji Sebelum Beribadah Sunah di Masjid Nabawi
- Momen Menjelang Buka Puasa Pertama di Area Masjidil Haram, Jalanan Dipenuhi Jemaah Meski Jauh dari Waktu Berbuka
- JK Harap Masjid Jadi Pusat Ibadah dan Memakmurkan Masyarakat
Masjidil Haram Padat, Kemenag Imbau Jemaah Salat di Hotel dan Masjid Sekitar Hotel
Kondisi Masjidil Haram saat ini semakin padat oleh jemaah dari berbagai belahan dunia khususnya pada saat salat lima waktu.
Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda menyebut, kondisi ini berdampak pada penumpukan jemaah di Terminal Syib Amir menunggu atrean bus shalawat yang akan mengantar mereka kembali ke hotel setelah beribadah.
"Akibatnya jemaah mengalami cukup kelelahan menunggu bus di terminal yang menjadi terminal sebagian besar bus shalawat jemaah Indonesia," kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Kamis (6/6).
Waktu Kembali ke Hotel
Widi menyampaikan, untuk menghindari kepadatan di terminal bus, jemaah diminta agar mengatur waktu kembali ke hotel 30 menit hingga satu jam setelah salat.
Selain itu, ketika pulang salat dzuhur atau ashar dar, jemaah agar mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa payung atau topi lebar untuk menghindari paparan langsung sinar matahari dan memicu dehidrasi di terminal.
Namun untuk kemaslahatan jemaah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah agar salat fardu dan ibadah sunnah lainnya dilakukan di musala hotel dan masjid yang berada di sekitar hotel.
"Salat di masjid sekitar hotel memiliki nilai pahala yang sama dengan salat atau beribadah di Masjidil Haram. Jemaah juga agar tidak melakukan umrah berkali-kali sebelum puncak haji, keberadaan jemaah di Tanah Suci saat ini bukan untuk umrah berkali-kali tapi untuk berhaji yang membutuhkan ketahanan fisik terutama saat menjalani puncak haji mendatang," kata Widi.
Bagi jemaah yang baru tiba di Makkah, Kemenag mengimbau pelaksanaan umrah wajib dilakukan setelah cukup beristirahat dan mengatur waktu yang cukup leluasa bagi pelaksanaan umrah wajib di tengah kondisi masjid yang sangat padat, waktunya dikoordinasikan ketua kloter.
"Umrah wajib bagi jemaah lansia, risiko tinggi, jemaah sakit dan jemaah menggunakan kursi roda sebaiknya dilaksanakan setelah selesainya jemaah yang lain kecuali jemaah yang memiliki pendamping,” ujar Widi.
“Untuk menjaga kelancaran prosesi umrah wajib, Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah (KBIHU) yang menyertai jemaah agar bekerja sama dengan PPIH kloter,” tutup Widi.
Diketahui, berdasarkan laporan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Rabu 5 Juni 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau Kamis 6 Juni 2024 pukul 01.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), jemaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 183.486 orang yang terbagi dalam 468 kelompok terbang.
Jemaah yang wafat saat ini berjumlah 47 orang, dengan rincian, wafat di Embarkasi 4 orang, di Madinah 16 orang, di Makkah 25 orang, dan di Bandara 2 orang. Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan.
Hari ini Kamis 6 Juni 2024 terdapat 20 kelompok terbang, dengan jumlah 7.437 jemaah haji akan diterbangkan ke Jeddah.