Masyarakat Manado antusias rekam data e-KTP di PKN Revolusi Mental
Stan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi perhatian saat gelaran Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental di Manado, Sulawesi Utara pada 26-28 Oktober 2018 lalu.
Stan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi perhatian saat gelaran Pekan Kerja Nyata (PKN) Revolusi Mental di Manado, Sulawesi Utara pada 26-28 Oktober 2018 lalu. Stan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri memberikan layanan perekaman data e-KTP bagi masyarakat yang belum melakukan perekaman.
"Perekaman data e-KTP ini dibantu juga oleh Dinas Dukcapil dari kabupaten/kota Minahasa Utara, Manado, dan Tomohon," ujar Kepala Bagian Perencanaan Ditjen Dukcapil Kemendagri, Ade Trilius
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kapan pelantikan MKMK? Ketiga anggota MKMK akan dilantik dan mengucapkan sumpah pada 8 Januari 2024.
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
-
Apa yang ditemukan di makam kuno di Meksiko? Penemuan ini memicu pertanyaan baru dan membuka jendela ke masa lalu yang terlupakan. Tiga Makam Kuno Berusia 2.500 Tahun Ditemukan di Gua Meksiko, Salah Satunya Jasad Bayi 1.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”
Menurut dia, selama pameran ratusan pengunjung mendatangi stand Ditjen Dukcapil. Kata Ade, para pengunjung sangat antusias dan hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat untuk segera memenuhi kewajiban administrasi yaitu merekam data kependudukan. Kesadaran masyarakat untuk merekam data kependudukan merupakan aksi nyata dari Revolusi Mental.
Salah satu pengunjung stand Ditjen Dukcapil Mercy Dio mengungkapkan dirinya tertarik untuk datang ke stand yang ada di kegiatan PKN Revolusi Mental ini. Dengan diselenggarakan di akhir pekan, dirinya memiliki waktu luang yang cukup untuk melakukan perekaman e-KTP.
"Karena akhir pekan, maka saya tidak memerlukan izin khusus ke tempat saya bekerja," jelas Mercy.
PKN Revolusi Mental di Manado ©2018 Merdeka.com
Selain mengunjungi stand Ditjen Dukcapil, Mercy juga mengunjungi stand layanan imigrasi untuk pembuatan paspor dan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Bahkan saya juga mengajak anggota keluarga lainnya untuk mendaftar di stand BPJS Kesehatan," ungkapnya.
Mercy menjelaskan, dirinya sangat bahagia dapat datang ke acara PKN Revolusi Mental 2018 ini. Menurutnya, berbagai stand yang dihadirkan sangat membantu dirinya dan masyarakat lainnya untuk mendapatkan layanan publik.
"Berbagai stand yang ada di PKN Revolusi Mental ini cerminan semangat melayani dari pemerintah dan saya senang karena berbagai pelayanan yang diberikan sangat cepat," paparnya.
Mercy berharap Pameran Inovasi Pelayanan Publik ini dapat secara rutin dilakukan. Dengan demikian, banyak masyarakat yang dapat menerima manfaat untuk mengakses layanan publik. "Saya juga berharap dapat hadir berbagai inovasi lainnya sehingga pelayanan yang diberikan semakin mudah diakses oleh masyarakat," jelasnya.
Selain menghadirkan Pameran Inovasi Pelayanan Publik, PKN Revolusi Mental 2018 juga mengajak masyarakat untuk menonton pemutaran film bertemakan revolusi mental. Selain menonton film, masyarakat juga diajak berdiskusi dengan para aktor, sineas, maupun pengamat film yang dihadirkan dalam acara ini. Terdapat beberapa film yang diputar dalam acara ini yaitu Air dan Api, Lima, Jalan Raya Pipikoro, dan Darah Garuda. Acara pemutaran film ini dilakukan di Lapangan Koni Sario dan eks Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Utara.
Teuku Rifnu Wikana, salah satu pemain film Darah Garuda yang ditemui di sela-sela pemutaran film menjelaskan bahwa seluruh masyarakat di dalam film ini, persahabatan, persatuan, dan Pancasila merupakan nilai yang ditekankan sehingga diharapkan para penonton dapat memahami arti penting perjuangan Indonesia saat mempertahankan kemerdekaan.
PKN Revolusi Mental di Manado ©2018 Merdeka.com
"Selain itu, kita semua juga harus memiliki kebersamaan, harus akur, harus punya nasionalisme yang tinggi. Kemerdekaan yang sudah diraih oleh Indonesia bukanlah milik golongan tertentu tetapi perjuangan ini adalah untuk seluruh masyarakat Indonesia yang beragam dan hal inilah yang selalu diperjuangkan oleh founding fathers kita," papar Rifnu.
Rifnu berharap melalui acara pemutaran film ini, masyarakat Indonesia dapat memahami arti penting dari perjuangan pahlawan-pahlawan Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Hasil yang kita petik saat ini merupakan buah dari pengorbanan dan jasa para pahlawan yang telah berjuang menghadapi para penjajah.
"Mental kita yang lemah karena harus disingkirkan dulu. Pelajari Indonesia secara utuh termasuk sejarahnya budayanya agar kita mampu mempertahankan kemerdekaan dan memajukan Bangsa Indonesia," imbuhnya.
Baca juga:
Kemenko PMK ajak pemimpin muda ASEAN gaungkan nilai toleransi dan perdamaian
Kemenko PMK: Permainan rakyat & olahraga tradisional mengandung nilai Revolusi Mental
Turis asing ikut nikmati meriahnya Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental 2018 di Manado
PKN Revolusi Mental Manado sajikan pameran inovasi pelayanan publik & rembuk nasional
Bertepatan Hari Sumpah Pemuda, PKN Revolusi Mental 2018 resmi ditutup