Rentetan 'lima babak' serangan bom di Surabaya
Jumlah korban dari serangkaian teror bom ini mencapai 21 orang meninggal pagi ini dan 13 pelaku tewas.
Lima tempat di Jawa Timur menjadi sasaran ledakan bom dari para teroris. Tak tanggung-tanggung, para teroris beraksi mulai pagi sampai malam hari. Ledakan bom juga tak hanya sekali, melainkan dua sampai tiga kali. Jumlah korban dari serangkaian teror bom ini mencapai 21 orang meninggal pagi ini dan 13 pelaku tewas.
Pelaku menggunakan berbagai cara saat meledakkan bom yang mereka bawa, seperti dengan menggunakan mobil, pria menggendong ransel sambil mengendarai motor, bahkan seorang ibu yang membawa bom sambil menggandeng dua anak perempuannya. Nah, berikut serangkaian serangan teroris di lima tempat tersebut:
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela
Ledakan bom pertama terjadi di Gereja Katolik Santa Maria saat para jemaat baru saja berdatangan untuk melakukan perayaan misa. Tak lama kemudian ledakan bom terdengar pada Minggu pagi (13/5) pukul 07.00 WIB.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera memastikan, ledakan yang terdengar di Gereja Santa Maria, Jalan Ngagel Madya Utara, Surabaya, diduga bom bunuh diri. Dalam rekaman CCTV terlihat dua pria berboncengan sambil menggendong ransel yang diduga berisi bom.
Menurut Frans, ada 13 orang korban akibat ledakan ini. Di antaranya 10 warga dan jemaat Gereja Santa Maria, 2 polisi dan 1 pelaku bom bunuh diri.
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro
Masih pada hari yang sama, selang 30 menit kemudian ledakan bom kedua terjadi di GKI Diponegoro pukul 07.45 WIB. Pelaku diduga seorang ibu yang menggandeng dua anak perempuannya. Ketiganya tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka parah.
Saat itu kebaktian di GKI Jalan Diponegoro Surabaya belum dimulai. Menurut jadwal, kebaktian akan berlangsung pada pukul 08.00 WIB.
Ibu dan dua anaknya yang berupaya masuk ke ruang kebaktian ini sempat dihalau oleh seorang sekuriti di pintu masuk GKI Jalan Diponegoro Surabaya, sebelum kemudian ketiganya meledakkan diri di halaman gereja.
Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno
Belum selesai, ledakan bom ketiga terjadi di Gereja Pantekosta. Menurut saksi mata, diduga teroris melakukan serangan bom dengan menggunakan mobil.
Kepala UPTD 1 Surabaya Pusat Dinas Kebakaran Kota Surabaya Arie Bekti mengatakan, jumlah korban meninggal dunia di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Raya Arjuno, Minggu pagi, berjumlah empat orang.
Korban tewas salah satunya adalah pelaku yang menyerang dengan menggunakan mobil.
Rusun Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur
Bergeser dari Surabaya, ledakan terjadi di Rusun Wonocolo, Sidoarjo, Minggu malam (13/5) pukul 22.56 WIB. Polisi memastikan tiga korban tewas dalam insiden ledakan di rusunawa Wonocolo Sidoarjo. Dari hasil penyelidikan mereka diketahui merupakan satu keluarga.
Sebelumnya polisi menyebut ada lima korban ledakan di rusun tersebut. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera, mengungkapkan bahwa dari lima orang tersebut, dua di antaranya telah dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan, sisanya masih berada di dalam Rusun.
Polrestabes Surabaya
Ledakan kembali terjadi keesokan harinya, Senin pagi (14/5) pukul 08.50 di Polrestabes Surabaya. Akibatnya, 4 orang tewas dan 6 warga sipil jadi korban dalam ledakan tersebut.
Keempat orang tersebut merupakan pelaku pengendara motor. Korban tewas terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan. Mereka adalah pelaku yang berboncengan dua motor.
Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, terduga pelaku mengendarai dua motor Beat dan Supra. Terdiri dari empat orang dewasa dan satu anak.
"Empat untuk sementara ini meninggal dunia, ledakan berasal dari rangkaian motor Beat dan Supra," kata Frans.
(mdk/mtf)