Mayat pencuri bertato 'Dewi Eneng Tandes' belum diambil keluarga
Selain tato 'Dewi Eneng Tandes', di tubuh pria dengan tinggi 160 Cm itu juga terdapat tato lain yakni kalajengking.
Sejak diantarkan polisi 20 hari lalu, jenazah Mr X yang memiliki tato bertuliskan 'Dewi Eneng Tandes' belum juga diambil pihak keluarga. Mr X tersebut tewas saat terjun ke rawa-rawa usai tepergok membobol rumah warga.
Dari hasil autopsi, terdapat luka memar di bagian dada. Kemungkinan besar, memar tersebut akibat terkena benda tumpul saat jatuh ke dalam air.
Selain memiliki tato di lengan kiri bertuliskan 'Dewi Eneng Tandes', di tubuh pria dengan tinggi 160 centimeter itu juga terdapat tato lain, yakni tato bergambar kalajengking dan perempuan di lengan kanan.
Kepala Urusan DVI Bid Dokkes Polda Sumsel dr Fauzan menjelaskan, jasad Mr X tersebut diantarkan pihak Polsek Sukarami Palembang 25 September 2015 lalu. Namun, hingga kini identitasnya tidak diketahui dan belum dijemput keluarganya.
Pihak Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel mengimbau, keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya segera datang ke kamar mayat.
Selain memiliki beragam jenis tato, mayat tersebut bercirikan rambut panjang lurus tebal dan berkuncir, kulit sawo matang, dan diperkirakan berusia 30 hingga 40 tahun.
"Autopsi sudah kita lakukan tapi identitasnya sulit diketahui. Kita masih tunggu jika saja ada keluarga yang mengakui," ungkap Fauzan di RS Bhayangkara Palembang, Kamis (15/10).
"Walaupun kematiannya karena diduga melakukan kejahatan, jasadnya tetap kita urus," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Mr X tersebut berusaha melarikan diri dari kejaran massa ketika tepergok hendak membobol rumah warga di Jalan Tanjung Api-api (TAA), Kecamatan Sukarami, Palembang, Jumat (25/9), pukul 21.00 WIB.
Karena warga masih menunggu di sekitar rawa itu, pelaku yang telah terjun ke dalam rawa tetap bertahan di dalam air. Sekitar 15 menit kemudian, tubuh pelaku tiba-tiba muncul ke permukaan dalam keadaan tewas.