Mayoritas MKD minta sanksi sedang, JK sebut tak perlu dibentuk panel
Hingga sidang diskors, 9 anggota MKD minta sanksi sedang dan 6 minta sanksi berat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) melihat sebanyak 9 anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang memutuskan bahwa Ketua DPR Setya Novanto melakukan pelanggaran sedang sudah cukup untuk memutuskan Setya Novanto mundur dari jabatan sebagai Ketua DPR.
"Saya yakin ini bisa. Sudah bisa diyakini bahwa keputusannya adalah memberi sanksi. Kan sudah lewat 11 orang anggota MKD kan? sudah lewat 9 orang. Iya, pastilah itu," kata JK di kantornya Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (16/12).
Menurut JK, pembentukan panel tidak diperlukan. Panel dibentuk apabila mayoritas anggota MKD menyatakan Setya Novanto melakukan pelanggaran etik berat.
"Tapi kan secara panel itu hanya menentukan gradasinya. Sebenarnya dengan sudah memutuskan (pelanggaran sedang) buat apa ada panel lagi kan? Kan semua sudah menyatakan sanksinya. Jadi menurut saya buat apa ada panel lagi," imbuh JK.
Sanksi untuk pelanggaran etik sedang adalah pencopotan dari posisi Ketua DPR. Sedangkan sanksi pelanggaran etik berat adalah pemberhentian dari anggota DPR, namun harus terlebih dahulu membentuk panel. Proses untuk pelanggaran sanksi berat akan memakan lebih banyak waktu.
JK mengatakan, Setya Novanto harus mundur dari posisinya sebagai Ketua DPR apabila mayoritas anggota DPR menyatakan terlapor kasus 'Papa minta Saham' itu melakukan pelanggaran etik sedang.
"Ya harus mundur. Ini kan keputusan. bukan menghimbau. Keputusan mahkamah namanya. Ya begitu memutuskan, (putusan) Mahkamah jatuh. Undang-undangnya begitu kan, aturannya," tutur JK.
JK menegaskan bahwa keputusan MKD adalah mengikat dan harus segera dilaksanakan. "Otomatis, karena keputusan MKD itu mengikat bukan hanya mengimbau, itu mengikat. Mahkamah itu pakai toga, masa toga tidak memutuskan. Yang Mulia lagi kan," tutup JK.
Baca juga:
Ruhut: Setya Novanto sudah tak jadi Ketua DPR, rasain dia!
Setya Novanto sudah otomatis lengser dari kursi ketua DPR
Sidang MKD diskors, 6 anggota usul sanksi berat, 9 sanksi sedang
Setara Institute soal Setnov: Para pencuri ini harus dihukum
MKD gelar sidang, kubu pro dan kontra Setya Novanto setia menunggu
Aksi massa di Gedung DPR tuntut Setya Novanto lengser
Fraksi Hanura di MKD rekomendasikan Setnov dicopot dari ketua DPR
-
Mengapa Jokowi memaksa Freeport membangun smelter di Indonesia? Untuk itu, Jokowi memaksa PT Freeport membangun industri smelter tembaga di Gresik.
-
Siapa yang mendapat santunan duka dari Jokowi? Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis terdiri atas perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, ringan, dan ahli waris korban meninggal dunia.
-
Apa yang Prabowo katakan tentang dirinya menjual nama Jokowi? Masa gue jualan orang lain ya kan, emangnya gua goblok," tegasnya.
-
Bagaimana Serka Sudiyono mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi? Saat itu pula Serka Sudiyono mendapat hadiah sepeda dari Presiden Jokowi. Ia pun tak menyangka, hari di mana ia mendapat hadiah sepeda itu merupakan hari ulang tahun istri dan anak pertamanya. Sepeda itu langsung dipakai oleh anaknya ke sekolah.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Sebagai informasi, turut mendampingi Presiden dalam kegiatan ini adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Gubernur Jambi Al Haris, dan Pj. Bupati Merangin Mukti.