Melihat Suasana Ramadan di Tenda Pengungsian Korban Bencana Pergerakan Tanah Lebak
Sekitar 44 Kepala Keluarga (KK) terpaksa memilih tinggal di pengungsian karena menghindari bencana longsor susulan.
Puluhan warga korban bencana pergerakan tanah di Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Banten menjalankan ibadah puasa di tenda pengungsian. Tenda itu disediakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak.
Sekitar 44 Kepala Keluarga (KK) terpaksa memilih tinggal di pengungsian karena menghindari bencana longsor susulan. Bahaya longsor susulan menghantui puluhan warga karena curah hujan di daerah tersebut meningkat.
-
Kapan Kampung Ramadan Sanden berlangsung? Acara itu digelar di Jalan Trunojoyo, Sanden, selama satu minggu mulai dari tanggal 23-31 Maret 2024.
-
Kapan Ramadhan di luar angkasa? Selama masa tinggalnya, umat Islam di Bumi akan merayakan bulan Ramadhan – waktu puasa, doa dan refleksi yang berlangsung dari malam tanggal 22 Maret hingga 21 April.
-
Apa yang ditawarkan Desa Sriamur di Bekasi saat Ramadan? Desa ini jadi wisata petik buah timun suri selama Ramadan.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kapan event Batam Wonderfood & Art Ramadhan berlangsung di Taman Dang Anom? Event yang akan berlangsung dari tanggal 9 sampai 30 Maret 2024 ini menyediakan bazaar makanan hingga produk-produk kreatif.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
Ketua RT setempat, Ubay mengatakan ada 118 rumah terdampak dengan 44 rumah di antaranya mengalami kerusakan berat, 22 rumah kerusakan ringan, termasuk musala dan 36 unit rumah roboh.
"Yang tinggal di pengungsian mereka yang merasa resah di rumah khawatir ambruk yang lain ada yang memilih mengungsi ke rumah saudaranya di desa lain," kata Ubay saat dikonfirmasi, Kamis (16/5).
©2019 Merdeka.com/Dwi Prasetya
BPBD Lebak menyediakan tiga tenda pengungsian di lokasi yang aman dan tak jauh dari kampung mereka. Pendirian tenda diantaranya tenda dapur umum untuk menjamin warga terdampak bencana mendapat makan gratis.
"Kalau bantuan seperti makanan mah sudah ada dari BPBD disediakan karena ada dapur umum juga," katanya.
Namun, menurut Ubay, hingga saat ini warga belum mendapat kepastian dari Pemerintah Lebak terkait keputusan relokasi dan ganti rugi rumah warga yang mengalami kerusakan dan ambruk akibat bencana alam tersebut.
"Kepastian itu (ganti rugi) yang dipertanyakan masyarakat, ganti rugi rumah rusak dari pemerintah. Sampai saat ini belum sedangkan semakin lama semakin banyak yang roboh," katanya.
Baca juga:
ESDM Tingkatkan Pengawasan Bencana Alam Jelang Lebaran 2019
Berangkat ke Swiss, JK akan Bagikan Pengalaman Indonesia Atasi Bencana
Pemerintah Ajukan Pinjaman Rp 4,25 Triliun ke ADB Pulihkan Sulteng Pasca Gempa
Terjang Mozambik, Topan Kenneth Tewaskan 38 Orang
BNPB Catat 1.586 Bencana Terjadi Sejak Januari Hingga April 2019