Menag Ingatkan Lulusan Institut PTIQ Jaga Kehormatan Negara dan Agama
Senada dengan Nasaruddin, Menteri Agama Fachrul Razi mendorong lulusan PTIQ selalu menghidupkan Alquran dalam Kehidupan masyarakat muslim Indonesia. Harapannya agar bangsa Indonesia menjadi negara yang damai.
Para lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Qur'an (PTIQ) diminta memegang landasan kuat pada pengamalan Alquran. Dengan pegangan itu, diharapkan mereka menjadi para ahli di berbagai profesi yang menjunjung tinggi kehormatan agama dan negara.
"Wisudawan Institut PTIQ adalah pemegang estafet kepemimpinan para nabi dan rasul (warasatul anbiya) yang membimbing masyarakat dalam menunaikan tugasnya sebagai khalifah di bumi, dengan mendasarkan semua kegiatan pada Alquran dan Assunnah, berpikir kritis, bertindak santun dan logis serta menjunjung tinggi kehormatan institut, agama, bangsa dan negara," kata Rektor PTIQ Jakarta Nasaruddin Umar di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (30/11).
-
Kenapa Fajar Nugroho meninggal? Saat berada di dalam kolam, Fajar mengalami masalah pada kakinya. Ia mengaku kram sehingga kesulitan untuk kembali ke permukaan. Padahal, Fajar sedang terkena setrum listrik dari dalam kolam. Teman-temannya pun berinisiatif untuk menolong Fajar.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Kapan Bagindo Aziz Chan meninggal? Pada sore hari tanggal 19 Juli 1945, Aziz Chan bersama keluarga sedang dalam perjalanan menuju Padang Panjang.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
Imam Besar Masjid Istiqlal itu juga berpesan agar senantiasa bertakwa kepada Allah dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh selama di Institut PTIQ Jakarta. Sehingga nama baik mereka sebagai pelayan umat akan abadi dikenang masyarakat, agama bangsa dan negara.
"Semoga ilmu yang kalian miliki menjadi ilmu yang bermanfaat, yang dapat menuntun pada jalan kebaikan dunia maupun akhirat," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu pula, Nasaruddin banyak mengapresiasi berbagai pihak yang dianggapnya sudah banyak mendukung PTIQ selama ini. Terutama untuk Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Alquran Bapak Pontjo Sutowo dan keluarga, beserta seluruh pengurus yayasan selama ini.
Senada dengan Nasaruddin, Menteri Agama Fachrul Razi mendorong lulusan PTIQ selalu menghidupkan Alquran dalam Kehidupan masyarakat muslim Indonesia. Harapannya agar bangsa Indonesia menjadi negara yang damai.
"Terpenting adalah bagaimana Alquran itu dapat benar-benar hidup dalam diri muslim Indonesia. Sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang damai, unggul, dan beradab," jelasnya.
Cara Menghidupkan Alquran Dalam Kehidupan
Menurutnya, ada tiga upaya untuk menghidupkan Alquran dalam kehidupan muslim Indonesia. Pertama, tiap muslim perlu memahami Alquran secara utuh. Sehingga peran para lulussn sarjana PTIQ penting untuk menghadirkan pemahaman yang utuh ke dalam masyarakat.
Selanjutnya, dapat dilakukan dengan memahami dan mengamalkan Alquran secara moderat. Karena dengan pemikiran itu Islam bisa diterima semua kalangan di dunia.
"Moderatisme adalah karakter utama agama Islam ajaran Islam diterima oleh masyarakat dunia, termasuk masyarakat nusantara," terangnya.
Strategi terakhir, mendialogkan teks Alquran dengan kenyataan dalam kehidupan. Apalagi Alkitab suci umat muslim ini hadir sebagai wuduh gambaran kehidupan pada15 abad silam.
Untuk itu, di era modern sekarang tidak cukup Alquran diamalkan dengan dirapal maupun dihapal. "Lebih dari itu Alquran harus didialogkan dan diejawantahkan dalam realitas kehidupan," tutup Fachrul.
(mdk/fik)