Menag: Pencarian Jemaah Haji Idun Rohim Terus Dilakukan
Satu orang jemaah haji Indonesia atas nama Idun Rohim Zen belum ditemukan hingga hari ini.
Masa operasional haji 1444 H/2023 M akan berakhir 4 Agustus mendatang. Hingga kini, satu jemaah atas nama Idun Rohim Zen (87) asal embarkasi Palembang belum ditemukan.
Menag: Pencarian Jemaah Haji Idun Rohim Terus Dilakukan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan pencarian Idun Rohim Zen yang hilang saat wukuf di Arafah akan terus dilakukan tanpa batas waktu. Jemaah haji asal kelompok terbang (kloter) 20 Embarkasi Palembang (PLM 20) ini sudah dinyatakan hilang sejak satu bulan lalu.
Menag sudah memerintahkan kepada para petugas terutama bagian linjam (perlindungan jemaah) yang masih ada di Arab Saudi untuk terus melakukan pencarian tanpa batas waktu.
"(Pencarian) masih, masih terus dilakukan," ujar Menag Yaqut di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (27/7) saat menjemput petugas haji dari daerah kerja Makkah.
@merdeka.com
Kerja sama dengan Arab Saudi
Pencarian akan terus dilakukan berkerja sama dengan otoritas Arab Saudi.
"Sampai kemudian pihak otoritas Arab Saudi yang menyatakan bahwa memang yang bersangkutan sudah tidak bisa ditemukan, baru dihentikan," ujar Menag.
Dari delapan jemaah Indonesia yang sempat dinyatakan hilang. Tujuh di antaranya sudah ditemukan. Tiga orang dinyatakan wafat, dan satu orang masih hilang. "Jadi kita terus berikhtiar, berkoordinasi dengan pihak otoritas kerajaan Saudi baik dengan kepolisian, SAR mereka jadi saya minta dicari sampai ketemu," tegas Menag. Menag berharap segera ada kabar keberadaan Idun Rohim. "Mudah-mudahan masih hidup. Kalaupun harus terima kenyataan misalnya dalam kondisi wafat kita harus perlakukan dengan baik," pungkasnya.
Hasil Investigasi Armuzna
Terkait hasil investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi atas buruknya pelayanan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Menag Yaqut menyatakan sudah menerima laporan dari dari Pemerintah Arab Saudi.
Pelajari laporan Kemenhaj Arab Saudi
"Kami sudah menerima hasil investigasi dari Pemerintah Saudi atas kejadian di Muzdalifah, Arafah, dan Mina. Kita masih pelajari hasil investigasi itu karena memang panjang. Nanti akan kita sampaikan ke publik," ungkap Menag.
Secara umum, Menag sudah menangkap kesimpulan yang disampaikan oleh Nazaha, Lembaga Antikorupsi Arab Saudi yang menangani investigasi ini.
"Kami menangkap konklusinya. Mereka memang menemukan kekurangan-kekurangan pelayanan yang disediakan pihak ketiga yang ada di Saudi," kata Yaqut.
Hasil investigasi itu, akan dipelajari dan Kemenag akan memberikan tanggapannya secara utuh.
"Kita akan kaji apa temuan mereka secara utuh. Selanjutnya, akan kita sampaikan kepada publik."
Menag Yaqut Cholil Qoumas
@merdeka.com
Seperti diketahui, saat penyelenggaraan ibadah haji 1444H, jemaah haji Indonesia mengalami beberapa masalah saat puncak ibadah haji di Armuzna. Mulai dari keterlambatan distribusi makanan, keterlambatan penjemputan jemaah di Muzdalifah, serta kondisi tenda dan ketersediaan air bersih di Mina. Menag Yaqut sempat menyampaikan protes kepada Mashariq selaku pihak penyedia layanan di Masyair. Ia juga melaporkan hal tersebut kepada pihak otoritas Arab Saudi. Menag kemudian meminta Pemerintah Arab Saudi untuk menginvestigasi hal tersebut.