Mendagri Sebut Bekasi Berperan Penting Kendalikan Covid-19
Mendagri juga menyebut Kabupaten Bekasi memiliki persoalan yang cukup kompleks dengan jumlah penduduk yang relatif besar, ditambah sentra industri terbesar di Indonesia.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut Kabupaten Bekasi berperan penting dalam penanganan dan pengendalian COVID-19 secara nasional melihat letak wilayah berikut potensi yang dimiliki daerah itu.
"Saya datang ke sini selain memberi dukungan dan dorongan moril kepada Pj (Penjabat) Bupati Bekasi juga sekaligus memberikan penekanan bahwa Kabupaten Bekasi adalah daerah yang sangat penting dalam rangka penanganan dan pengendalian COVID-19," kata Mendagri, saat kunjungan kerja di Cikarang, Jumat (23/7).
-
Bagaimana Mendagri Tito Karnavian meminta Pemda untuk mengendalikan inflasi? Di antaranya, Pemda melakukan pemantauan harga, melakukan rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah, menjaga pasokan bahan pokok barang penting, melakukan gerakan tanam, melaksanakan pasar murah dan sidak pasar, hingga memberikan bantuan transportasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana Tirto Adhi Soerjo menyuarakan kecamannya pada pemerintah kolonial? Melalui surat kabarnya, Tirto melakukan propaganda berisi kecaman-kecaman pada pemerintah kolonial Hindia Belanda.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Apa yang menjadi fokus utama Mendagri Tito Karnavian dalam rapat koordinasi inflasi daerah? Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) agar terus memonitor perkembangan inflasi di wilayahnya masing-masing.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
Dia mengatakan Kabupaten Bekasi merupakan daerah penunjang ibu kota yang tergabung dalam aglomerasi metropolitan, sehingga keberhasilan penanganan pandemi COVID-19 akan berpengaruh terhadap situasi pengendalian di ibu kota.
"Karena banyak masyarakat yang bolak-balik ke ibu kota, istilahnya commuting Bekasi-Jakarta dan Bekasi dengan daerah sekitarnya," katanya pula.
Mendagri juga menyebut Kabupaten Bekasi memiliki persoalan yang cukup kompleks dengan jumlah penduduk yang relatif besar, ditambah sentra industri terbesar di Indonesia.
"Sehingga Kabupaten Bekasi menjadi bagian dari rantai suplai nasional atau supply chain," ujarnya lagi.
Tito mengakui keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bekasi menangani pandemi COVID-19 bergantung pada strategi pengendalian dan langkah-langkah efektif yang dilakukan pemerintah daerah setempat khususnya di masa PPKM Level 4.
"Saya sudah mendengarkan paparan Pj Bupati Bekasi serta forkopimda setempat, apa yang harus dilakukan di hulu dan hilir, kemudian yang lebih penting lagi adalah konsekuensi kebijakan PPKM Level 4 di sini," katanya pula.
Salah satunya adalah percepatan pendistribusian bantuan sosial kepada masyarakat terdampak yang bersumber dari pemerintah pusat dan terutama pemerintah daerah setempat.
Di tengah situasi PPKM ini, kata dia, seluruh pemerintah daerah diharapkan mampu memaksimalkan anggaran untuk bantuan sosial tersebut, sehingga tidak hanya mengandalkan anggaran dari pusat.
"Pemda pun punya anggaran dan mereka lebih mengetahui situasi serta kondisi masyarakatnya yang terdampak. Kalau melalui jalur nasional prosesnya lebih panjang," katanya lagi.
Ia juga meminta anggaran bantuan sosial maupun biaya tak terduga itu disalurkan secara cepat serta tepat sasaran kepada masyarakat yang betul-betul terdampak pandemi, dengan melakukan identifikasi menyeluruh terkait data penerima bantuan.
"Saya minta kepala daerah turun langsung untuk memberikan persepsi bahwa kepala daerah betul-betul turun dan bertanggung jawab. Daya ungkitnya beda ketika itu hanya dilakukan oleh staf saja. Pesan saya selamat bertugas untuk Pj Bupati Bekasi, rangkul semua forkopimda karena perlu kekompakan dan sinergi. Insya Allah Kabupaten Bekasi bisa mengendalikan COVID-19," kata dia.
"Sepanjang itu diberikan dengan niat yang baik, tidak di mark up dan diberikan kepada orang yang tepat apalagi diberikan berita acara kepada tokoh masyarakat setempat, Kapolres dan Dandim ikut tanda tangan ramai-ramai tidak masalah sepanjang untuk kepentingan rakyat yang real, saya kira itu akan diapresiasi," ujar dia pula.
Baca juga:
Kunjungi Depok, Mendagri Minta Pemda Berbagi Beban dalam Mengatasi Covid-19
Mendagri Imbau Kepala Daerah Manfaatkan Keuangan Pemda untuk Covid-19
Mendagri: Penegakan PPKM Harus Humanis, Santun dan Manusiawi
3 Instruksi Mendagri Terhadap Satpol PP Usai Insiden Pemukulan Pemilik Kafe di Gowa
Mendagri Tegur 19 Kepala Daerah karena Belum Maksimalkan Anggaran Penanganan Covid-19