Mendagri Tito Akan Urus Pilkada Serentak 2020: Saya kan Jadi Kapolri 3 Tahun
"Saya cukup paham dimana posisi Polri, dimana posisi Kemendagri, sampai sedekat itu," jelas dia.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian akan menjalankan salah satu tugas besar yakni penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020. Soal itu, dia yakin cukup punya pengalaman khususnya dalam berkoordinasi bersama pihak terkait.
"Saya kira saya saat ini sudah sering kali berkoordinasi. Saya kan jadi Kapolri sudah tiga tahun, bukan maksud membanggakan diri, tahun 2017 itu ada 171 Pilkada, kemudian ada pemilu serentak dengan pemilu presiden dengan parlemen tingkat pusat daerah," tutur Tito di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Rabu (23/10).
-
Bagaimana Tirto Adhi Soerjo menyuarakan kecamannya pada pemerintah kolonial? Melalui surat kabarnya, Tirto melakukan propaganda berisi kecaman-kecaman pada pemerintah kolonial Hindia Belanda.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan para ketua umum partai di koalisi Indonesia Maju? Salah satu yang dibahas dalam pertemuan adalah pematangan calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
-
Kapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi memerintah Kerajaan Majapahit? Ratu yang memerintah Kerajaan Majapahit selama 12 tahun ini bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi Jayawisnuwardhani. Ia dikenal sebagai sosok yang berkepribadian kuat.
Tito menyatakan, dalam setiap penyelenggaraan tersebut sudah terbiasa berhubungan dan berkoordinasi dengan jajaran Kemendagri.
"Saya cukup paham dimana posisi Polri, dimana posisi Kemendagri, sampai sedekat itu," jelas dia.
Menurut Tito, memang pada akhirnya perlu kajian dan sinergi bersama secara terus-menerus.
"Sehingga saya bisa memporsikan posisi saya selaku Kemendagri dan peran Kemendagri untuk mendorong pilkada itu berlangsung aman lancar, stabil," kata Tito.
Langkah Awal Jabat Mendagri, Tito Belanja Masalah
Sebagai pejabat sipil baru, dia menyatakan bergegas mengumpulkan setiap permasalahan untuk segera diselesaikan sedari awal.
"Langkah awal tentu saya harus belanja masalah dulu, saya mengerti misi apa saja yang disampaikan Presiden kepada saya," katanya.
Tito menyebut, sejumlah hal yang perlu diselesaikan bersama dengan kementerian terkait lainnya, diantaranya soal penyederhanaan dukungan terhadap investasi, juga reformasi birokrasi.
Untuk melakukan investasi misalnya, lanjut Tito, salah satu syarat utamanya adalah keamanan, kemudahan untuk perizinan, kepastian hukum, dan infrastruktur.
"Ini cukup kompleks, salah satunya memang data kependudukan itu menyangkut soal perizinan terutama. Jangan sampai nanti yang di pusat berbicara, kemudian yang di daerah kebijakannya lain lagi. Kemudian di tingkat satu lain, dua lain lagi, itulah fungsi dari pada Pemda," jelas dia.
"Sekali lagi Kementerian Dalam Negeri menyesuaikan kebijakan antara pusat dan daerah dengan spirit utamanya adalah mempermudah iklim investasi, secara spesifik nanti kita akan bicarakan," sambungnya.
Lebih lanjut, Tito juga akan berupaya mengubah kultur pemerintahan hingga tingkat daerah agar lebih bersifat melayani, bukan kultur feodalistik sebagaimana yang ditekankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kemudian ada beberapa yang lain, itu masukan beliau (Jokowi). Perintah beliau, saya melihat itu ke dalam seperti apa yang sudah dikerjakan, setelah itu merumuskan apa yang akan dikerjakan, asalkan cepat, gitu. Dan pengalaman saya sebagai Kapolri, Kapolda, ini menjadi modal bagi saya," Tito menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana
(mdk/rhm)