Mendikbud Puji Hasil Karya Anak Berkebutuhan Khusus
Nadiem mengatakan bahwa tidak hanya prestasi yang membuat seseorang menjadi sukses meraih cita-cita namun juga karakter yang kuat. Dan itu mencerminkan karakter pelajar Pancasila.
Lomba Keterampilan Siswa Nasional Anak Berkebutuhan Khusus (LKSN-ABK) Tahun 2020 resmi ditutup pada hari Rabu, 4 November 2020, di Bandung. Dalam sambutan yang disampaikan secara virtual, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memuji hasil karya para peserta.
Nadiem kagum dengan hasil karya tersebut. Terlebih meski diselenggarakan dalam jaringan (daring), tidak mengurangi kualitas hasil karya peserta lomba.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Tayub di Nganjuk mulai meredup? Kesenian Tayub di Nganjuk mengalami pasang-surut. Pada tahun 1996 kesenian ini mulai meredup.
-
Kapan Nuri Maulida menikah? Nuri Maulida memulai langkah menjauh dari dunia hiburan Indonesia setelah menikah dengan seorang politisi dan pengusaha bernama Pandu Kesuma Dewangsa pada tahun 2014.
-
Kapan Maulid Nabi diperingati? Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Hal ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِArtinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
-
Kapan Adam Malik Batubara meninggal? Setelah mengabdikan diri untuk bangsa Indonesia, Adam Malik mengembuskan napas terakhirnya di Bandung pada 5 September 1984 karena sakit kanker hati.
-
Bagaimana Teuku Nyak Makam meninggal? Kematian Teuku Nyak Makam terjadi akibat serangan brutal yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Belanda. Pada saat serangan terhadap kediamannya, Teuku Nyak Makam berhasil ditangkap oleh pasukan Belanda. Ia kemudian mengalami pemancungan kepala, suatu bentuk hukuman yang sangat kejam. Tubuhnya juga mengalami penghancuran oleh para serdadu Belanda.
"Anak berkebutuhan khusus ternyata mampu membuat hasil karya yang luar biasa bahkan lebih baik dari anak-anak lainnya," kata Nadiem, Rabu (4/11).
Nadiem mengatakan bahwa tidak hanya prestasi yang membuat seseorang menjadi sukses meraih cita-cita namun juga karakter yang kuat. Dan itu mencerminkan karakter pelajar Pancasila.
"Dengan mengikuti LKSN-ABK, adik-adik telah membuktikan bahwa adik-adik adalah pelajar Pancasila. Semoga setelah ini, adik-adik dapat memperkuat karakter kalian dalam bernalar kritis, kreatif, mandiri, gotong royong serta bertakwa dan berakhlak mulia," ujar Nadiem.
LKS-ABK dimulai sejak Oktober 2020 dan proses pemilihan pemenang berlangsung di Kota Bandung, Jawa Barat, tanggal 2-4 November 2020. Terdapat sembilan bidang yang dilombakan yakni membatik, kriya kayu, tata boga, kecantikan, merangkai bunga, menjahit, teknologi informasi, hantaran dan kreasi barang bekas untuk jenjang SMPLB/SMALB.
Para peserta dari tiap provinsi mengirimkan hasil karya serta video proses pembuatannya ke panitia. Karya tersebut kemudian dinilai oleh juri di bidang masing-masing untuk menentukan juara I, II, III, dan Harapan I, II, dan III. Peraih juara memperoleh sertifikat kejuaraan dan hadiah pendampingan.
Perlu diketahui, para pemenang LKSN ABK tahun 2019 telah diikutsertakan dalam kompetisi internasional di Malaysia dan Chicago, Amerika Serikat. Di Malaysia, mereka meraih 3 medali perak dan 1 perunggu pada lomba 10th Penang International Halal Chefs Challenge 2019 bulan Maret 2019. Sedangkan di Chicago, satu peserta mendapatkan penghargaan pada acara Education Summit Cidesco World Congress tahun 2019 di Chicago, Amerika Serikat.
Dia berharap, keikutsertaan siswa dalam LKSN-ABK ini menjadi bekal bagi seluruh peserta untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, magang, ataupun bekerja.
"Semoga para pemenang (tahun ini dapat) terus mengikuti kompetisi ke jenjang yang lebih tinggi yaitu lomba tingkat internasional. Saya yakin kita pasti bisa bersaing dan menang," ujar Nadiem.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Nadiem ke Penerima LPDP: Kembali ke Tanah Air Kembangkan Negara Seperti Saya Dulu
Mendikbud Nadiem: Kita Harus Ubah Cara Belajar Demi Masa Depan
Kualitas Pembelajaran Jarak Jauh Sangat Bergantung Pada Keterlibatan Orang Tua
Nadiem: Cita-Cita Kita Satu, Pembelajaran Berpihak ke Murid & Memerdekakan Pemikiran
Wakil Ketua DPRD DKI Tuntut Mendikbud Punya Langkah Kreatif Atasi Belajar Jarak Jauh