Menelusuri Jalan Kartika Plaza Kuta Bali, Dulu Berjubel Turis Kini Sunyi
Suasana sepi dari turis ini, sudah terjadi semenjak Pandemi Covid-19 dan di sepanjang Kartika Plaza Kuta, deretan kios Art Shop, restoran, tempat SPA dan hotel masih banyak yang tak beroperasi serta tutup.
Suasana sepi dari turis dan wisatawan lokal masih saja terlihat di Jalan Kartika Plaza, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (15/10).
Suasana sepi dari turis ini, sudah terjadi semenjak Pandemi Covid-19. Sepanjang Kartika Plaza Kuta, deretan kios Art Shop, restoran, tempat SPA dan hotel masih banyak yang tak beroperasi serta tutup.
Hanya hitungan jari Art Shop, restoran dan tempat SPA yang buka. Namun, belum terlihat ada pengunjung yang datang ke tempat tersebut.
-
Apa yang diharapkan dari pungutan wisatawan asing di Bali? Rektor Unud: Pungutan Wisman Harus Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bali Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali. Terkait hal itu, Rektor Universitas Udayana Ngakan Putu Gede Suardana berharap, pungutan akan dibarengi dengan peningkatan kualitas pariwisata Bali.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa yang menarik wisatawan untuk mengunjungi Bali? Keindahan alamnya yang memesona, budayanya yang kaya, serta keramahan penduduknya menjadikan Bali sebagai tujuan wisata yang tak pernah kehilangan daya tarik.
-
Kapan pungutan wisatawan asing di Bali akan dimulai? Babak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
©2021 Merdeka.com/Kadafi
Hal tersebut, juga dirasakan oleh Ibu Sumiati (50) yang merupakan karyawan Art Shop bernama Made Wati Shop di Jalan Kartika Plaza. Ia mengatakan, bahwa selama Pandemi Covid-19 wisatawan sepi sekali dan hanya satu atau dua yang belanja di Art Shop-nya.
"Iya, kadang dapat Rp50 ribu. Sepi sekali dan di sini setiap hari buka, iya kadang ada tamu lokal dari Jakarta," kata Sumiati.
Kendati kawasan tersebut sepi dirinya masih membuka Art Shopnya dan berharap ada wisatawan yang berbelanja. "Siapa tau ada yang belanja, iya semoga cepat ramai lagi," ujarnya.
Tempat Tujuan Turis
Jalan Kartika Plaza Kuta, sebelum Pandemi Covid-19 merupakan daerah tujuan wisata yang populer dan terdapat puluhan restoran sepanjang jalan dan merupakan tempat favorit bagi wisatawan. Bila menelusuri Jalan Kartika Plaza berjubel turis asing maupun lokal yang hilir mudik karena kawasan ini sangat strategis untuk menuju Pantai Kuta.
Suasana itu, sejak Pandemi Covid-19 seperti lenyap seketika, kondisi di Jalan Kartika Plaza kini sunyi dari turis, hanya terlihat tukan ojek online dan pedagang minuman dan makanan yang mangkal di tepi jalan.
Namun, keadaan tersebut tidak menghilangkan harapan seorang pria bernama Ketut Milet (46) yang menyewakan sepeda motor di Jalan Kartika Plaza bagi turis.
©2021 Merdeka.com/Kadafi
Milet memarkir sekitar lima unit sepeda motornya dan tak lupa memasang tulisan "Car & Bike For Rent," di sepeda roda duanya itu dengan harapan ada turis asing maupun lokal yang mau menyewanya.
"Belum ada turis dan tamu lokal jalan ke jalur sini. Tapi katanya tamu lokal sudah mulai ramai," ujar Milet.
Kendati tamu sepi dirinya berharap ada turis yang lewat untuk menyewa sepeda motornya. Apalagi, dia mendengar bahwa penerbangan internasional sudah dibuka dan barangkali sudah ada tamu yang datang ke Bali.
Namun, melihat suasana masih sepi dirinya tak berharap banyak yang penting tetap berusaha untuk mencari rezeki. Selama, Pandemi Covid-19 tamu yang menyewa sepeda motornya jarang sekali hanya satu atau dua kali wisatawan lokal yang menyewa sepeda motornya.
Sementara, untuk tarif harga sepeda motornya per hari dipatok Rp 40 ribu dan itupun dalam beberapa bulan ini jarang mendapatkan pelanggan seperti di hari yang normal sebelum Pandemi Covid-19.
"Kalau dulu sebelum Pandemi Covid-19 Rp 50 ribu per hari harga sewa motor. Sekarang Rp 40 ribu tidak ada yang mau. Orang tamu tidak ada," ujar pria asal Desa Data, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Milet yang sudah 15 tahun menekuni profesi sebagai menyewakan sepeda motor ini, mengaku untuk memenuhi kebutuhan hidupnya arus banting setir dengan kerja serabutan seperti menjadi kuli bangunan agar mencukupi kebutuhan anak dan istrinya.
"Karena tidak ada kerjaan lain, dan diam di rumah pusing. Saya kadang kerja serabutan, kerja kuli bangunan. Kalau tidak ada teman (mengajak) kerja bangunan iya ke sini lagi. Saya kerja apapun yang penting mengasilkan," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan, imbas Pandemi Covid-19 yang hampir dua tahun ini dirinya sudah mengembalikan 8 unit sepeda motornya ke pihak finance leasing karena sudah tak mampu membayar kredit sepeda motornya.
"Motor saya kembalikan 8 unit ke finance daripada saya dikejar-kejar finance. Tapi, dengan kemauan saya sendiri. Siapa tau, saat normal, saya gampang cari kredit lagi untuk kedepannya," ujarnya.
Kendati begitu, dengan dibukanya penerbangan internasional di Bali, pihaknya berharap turis ramai lagi datang ke Bali. Kendati, saat ini masih belum banyak turis yang lewat di Jalan Kartika Plaza.
"Tapi peraturan dari pemerintah kita harus mengikuti. Karena kita kan harus mengikuti protokol kesehatan dan (kondisi) negara lain juga seperti Indonesia. Iya, harapannya cepat pulih pariwisata seperti dulu," tandasnya.
Baca juga:
Mobilitas Wisatawan Asing Akan Diawasi Daerah Penyelenggara Wisata
Curhat Pemandu Wisata Usai Bali Dibuka: Kunjungan Wisman Masih Sepi
INFOGRAFIS: Karantina 5 Hari untuk Semua Jenis Perjalanan
Pemerintah Provinsi Bali Izinkan Wisatawan Reguler Menginap di Hotel Karantina
Langgar Prokes di Bali, Wisman Terancam Deportasi dan Denda Rp1 Juta
Gubernur Bali Sebut Karantina 5 Hari Tak Terlalu Beratkan Wisman