Menengok Jejak Sejarah Perkeretaapian di Museum Lawang Sewu, Kini Jadi Tempat Wisata Favorit di Semarang
Didirikan sejak tahun 1904 sejak zaman Belanda, museum itu menjadi tempat menyimpan pelbagai sejarah perkeretaapian pertama di Indonesia.
Berkunjung ke Kota Semarang, Jawa Tengah rasanya kurang apabila tidak mampir ke Museum Lawang Sewu. Didirikan sejak tahun 1904 sejak zaman Belanda, museum itu menjadi tempat menyimpan pelbagai sejarah perkeretaapian pertama di Indonesia.
Namun keberadaan Museum Lawang Sewu yang sudah sangat tua akhirnya banyak dikaitkan-kaitkan dengan cerita mistis di kalangan masyarakat. Singkat cerita, lokasi itu justru menjadi tempat acara salah satu stasiun televisi sebagai tempat uji nyali program reality show misteri di televisi tersebut.
- Dianggap Sudah Hilang, Prasasti Asal Semarang Ini Ternyata Sudah 2 Abad Tersimpan di Gudang Museum Belanda
- Berkunjung ke Museum Monpera, Melihat Sejarah Hingga Mengenang Jasa Perjuangan Rakyat Membela Tanah Palembang
- Melihat Jejak Etnis Tionghoa Tangerang di Museum Benteng Heritage, Ada Produk Kecap Tertua di Indonesia
- Museum Balaputera Dewa, Simpan Ribuan Koleksi dari Masa Pra-Sejarah hingga Kesultanan Palembang
Salah satu tempat yang paling menarik perhatian di Museum Lawang Sewu yaitu di bagian basement.
Lokasinya cukup pengap. Kedap udara dengan tinggi berkisar 2 meter lebih. Tempat ini kerap disangkakan masyarakat dengan sebuah tempat penjara sekaligus penyiksaan. Lawang Sewu saat malah menjadi tempat panoramik di Kota Semarang.
"Di sini ada basement, nah ini banyak orang penasaran basement ini kan salah satu tempat yang membuat akhirnya Lawang Sewu jadi tempat wisata gara-gara acara Dunia Lain 2004. Sebelum 2004 mohon maaf enggak ada orang (berkunjung) ke Lawang Sewu begitu 2004 dipakai oleh acara Dunia Lain oleh mas Panca," cerita Tour Guide Lawang Sewu, Mochtar saat memandu keliling museum, Kamis (8/8).
Kondisi
Kondisi Museum Lawang Sewu itu dikatakan Mochtar atau biasa disapa Ambon sebelumnya tidak sebagus seperti sekarang. Karena dikaitkan dengan cerita mistis, terlebih sudah masuk ke acara stasiun televisi, banyak orang-orang berbondong bondong datang. Namun kedatagan pengunjung bukan untuk menggali cerita sejarahnya, melainkan untuk hal-hal mistis.
"Orang ke sini minta nomor togel orang ke sini istilahnya untuk hal-hal yang mungkin untuk bersikap berbagai media terus akhirnya jawaban 2010 dibuatlah bagus ini dulu nggak ada lampu dulu gelap kotor kumuh," kata
Mochtar.
Cerita Mistis Masyarakat
Cerita mistis dari mulut ke mulut yang dikemas ke media tersebut, menurut
Mochtar, malah menjadi salah daya tarik sendiri bagi Museum Lawang Sewu untuk menjadi salah satu tempat wisata di Semarang.
Hanya saja, Mochtar menuturkan, daya tarik basement Lawang Sewu diputuskan untuk ditutup pada tahun 2014 dengan alasan kenyamanan pengunjung. Sebab sejatinya, lokasi itu bukan tempat yang layak dikunjungi. Hampir tidak ada sirkulasi udara sama sekali ditambah lorong demi lorong yang didesain seperti ruangan utamanya juga gelap.
Mochtar menuturkan, basement yang didesain dari arsitek Belanda bernama Cosman Citroen yang diperuntukkan sebagai tempat antisipasi lokasi banjir. Mengingat kota Semarang sendiri bertempat pada bagian Utara Jawa Tengah berdekatan langsung dengan laut.
"Bawah tanah itu didesain sama Belanda fungsinya untuk menampung air. Semarang itu penyakitnya banjir air laut sampai sekarang cuma sekarang nggak sampai kota hanya di area utaranya Semarang makanya dulu didesain atau dibuatkan basement untuk mengantisipasi saat banjir air laut airnya mengalir ke bawah," terang Mochtar.
Tempat Wisata Favorit Warga
Tapi siapa sangka, Mochtar menambahkan, ada fungsi lain dari pada pembuatan basement itu. Yaitu sebagai tempat untuk mendingkan ruangan-ruangan yang ada di atasnya hingga ke lantai dua.
Namun sekarang, museum Lawang Sewu telah disulap menjadi lokasi bagi anak muda yang sekedar ingin menongkrong lengkap dengan jajanan UMKM dan sajian musik. Sekaligus masyarakat juga bisa berswafoto bersama pasangan atau keluarga.