Mengenal TATP, Cairan Berbahaya yang Ditemukan Polisi di Bekas Markas FPI
Di Indonesia, kelompok teror juga pernah menggunakan TATP sebagai bahan peledak. Temuan itu diketahui ketika terjadi ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo pada tahun 2018 silam. Jenderal Tito Karnavian, yang saat itu menjabat sebagai Kapolri mengatakan bahan peledak TATP disebut sebagai The Mother of Satan.
Kepolisian menggeledah markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/4). Penggeledahan dilakukan beberapa saat setelah di tempat terpisah dilakukan penangkapan terhadap Sekretaris FPI, Munarman, di kediamannya, di Pamulang, Tangerang Selatan.
Saat menggeledah, polisi menemukan bahan berbahaya. Salah satunya, cairan TATP (Triacetone Triperoxside).
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa Darma Mangkuluhur? Darma Mangkuluhur menjadi sorotan karena rencananya membangun lapangan golf di Sentul, Bogor, Jawa Barat dengan dana Rp1,2 triliun. Miliki Bisnis Yang Berkembang Pesat, Ini Potret Darma Mangkuluhur Putra Tommy Soeharto yang Akan Bangun Lapangan Golf Senilai Rp1,2 Triliun Merupakan Komisaris Darma adalah komisaris di PT Intra GolfLink Resorts (IGR) dan PT Wisma Purnayudha Putra, perusahaan properti, seperti dilaporkan oleh CNN Indonesia.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Siapa Ipda Febryanti Mulyadi? Nama Ipda Febryanti Mulyadi sedang menjadi sorotan publik, setelah kehadirannya viral lewat sejumlah video di TikTok yang tayang ribuan kali. Wanita berhijab ini, salah satu polwan termuda lulusan Akademi Kepolisian (Akpol), telah menorehkan prestasi gemilang sebagai Kepala Unit Kejahatan & Tindak Kekerasan (Kanit Jatanras) di Polres Klaten.
-
Kapan O ditangkap? Ia ditangkap saat tengah bekerja di pabrik tahu di Kampung Parit Timur, Desa Banjarsari Timur, Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang.
"Ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP, cairan TATP ini merupakan Aseton yang digunakan untuk bahan peledak yang mirip dengan yang ditemukan di Condet dan Bekasi beberapa waktu yang lalu," kata Kabag Penum Div Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, dalam jumpa pers, kemarin.
Selain itu, petugas juga menemukan serbuk mengandung nitrat sangat tinggi berjenis Aseton.
"Kemudian beberapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukkan di dalam botol-botol yang serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi jenis Aseton," katanya.
Temuan-temuan tersebut saat ini sedang diselidiki di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).
Bekas pengacara FPI, Aziz Yanuar, membantah bahan kimia yang ditemuka di bekas markas mereka adalah bahan berbahaya. Menurutnya, serbuk yang ditemukan untuk membersihkan toilet.
Bubuk itu sisa program bersih-bersih toilet masjid yang sempat mereka kerjakan.
"Serbuk yang dimaksud, tadi saya sudah bertanya dengan penanggung jawab di kantor dan informasi dari beberapa pihak itu memang pembersih toilet yang memang digunakan untuk program bersih-bersih WC dan toilet masjid beberapa waktu yang lalu," kata Aziz.
Merdeka.com coba menelusuri apa itu ATP. Dikutip dari https://www.sciencedirect.com, TATP adalah salah satu bahan peledak. Dalam berbagai artikel lainnya disebut pula, TATP sebagai The Mother of Satan karena memiliki daya ledak yang tinggi. Dalam artikel yang sama dikatakan, sejak 2001 TATP dipilih kelompok teroris sebagai bahan peledak saat melancarkan aksinya sejak 2001.
Dalam artikel di globalsecurity.org juga dijelaskan, TATP adalah bahan peledak yang belakangan sering dipakai kelompok teror di Timur Tengah. TATP dijelaskan sebagai satu bahan peledak paling sensitif. Misalnya, terhadap benturan, perubahan suhu, dan gesekan.
Disebut pula, TATP dapat ditemui dengan mudah. Bahkan sangat mudah diracik ketika akan dijadikan bahan peledak.
Di Indonesia, kelompok teror juga pernah menggunakan TATP sebagai bahan peledak. Temuan itu diketahui ketika terjadi ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo pada tahun 2018 silam.
Dikutip dari Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Jenderal Tito Karnavian, yang saat itu menjabat sebagai Kapolri mengatakan, bom pipa yang meledak di lokasi tersebut menggunakan bahan peledak Triacetone Triperoxside.
"Kelompok JAD ini, khususnya cabang Surabaya, mereka membuat bom dan kita lihat sementara ditemukan Puslabfor bahan peledaknya TATP. Ini bahan peledak yang terkenal di kelompok ISIS di Suriah dan Irak dengan julukan The Mother of Satan yang diramu sedemikian rupa," kata Tito saat itu.
"Saking bahayanya dinamakan 'The Mother of Satan' karena daya ledaknya tinggi."
Bom jenis ini merupakan turun eksplosif yang pertama kali ditemukan tahun 1985 oleh Richard Wolffenstein. Kemudian, oleh Richard Reid diselundupkan melalui penerbangan American Airlines dari Paris menuju Miami pada 2001 lallu.
"Di sini (TATP) dengan guncangan atau panas bisa meledak sendiri," tutup Tito.
Baca juga:
Alasan Polisi Tutup Mata Munarman Saat Dibawa ke Polda Metro Jaya
Polisi Tetapkan Munarman Tersangka Kasus Terorisme
Rizieq Doakan Munarman Diberi Kekuatan dan Ketabahan Usai Ditangkap Densus 88
PPP Minta Polisi Transparan dan Objektif saat Selidiki Munarman
Munarman Bakal Ajukan Praperadilan
Polisi Punya Waktu 21 Hari Tentukan Status Munarman