Mengintip Fasilitas Keren Mes yang Bikin Pekerja Proyek IKN Nyaman
Lebih kurang 16.000 pekerja konstruksi diperkerjakan di komplek Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.
Pembangunan sarana dan prasaran di Ibu Kota Nusantara terus dikebut.
Mengintip Fasilitas Keren Mes yang Bikin Pekerja Proyek IKN Nyaman
16 Ribu Pekerja Proyek IKN
Lebih kurang 16.000 pekerja konstruksi diperkerjakan di komplek Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur. Mereka mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Demi mendukung kenyamanan dan kinerja para pekerja, Kementrian PUPR telah membangun 22 tower rusun yang dapat menampung sekitar 16.000 pekerja konstruksi.
- Sudah Siapkan Skema, PT PII Siap Jamin Proyek Infrastruktur di IKN Nusantara
- Terlahir dari Keluarga Petani Miskin, Najamuddin Sukses Jadi Pengusaha Konstruksi
- KKP Fasilitasi Pengembangan Korporasi Nelayan di Cilacap
- Jadi Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa, Kepala Dispertaru DIY Kembalikan Rp1,3 Miliar
Salah satu pekerja konstruksi IKN, Ahmad, bercerita bagaimana hunian yang dia tinggali sebagai tempat beristirahat di sela pekerjaannya menyelesaikan proyek IKN.
Ahmad menilai mes-nya sangat nyaman.
"Khususnya peralatan tidur itu udah komplet. Tiap orang dapat tempat tidur seperti bantal, kasur, ranjangnya sendiri pak. Untuk kamar mandinya bersih pak, dalamnya. Kalau mandi bisa pakai shower."
Kata Ahmad dalam video
@merdeka.com
Cukup Jalan Kaki Sampai ke Proyek
Ahmad mengatakan, hunian Pekerja Konstruksi (HPK) yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Ibu Kota Nusantara membuat pekerja konstruksi tidak perlu menempuh jarak jauh ketika bekerja atau kembali ke tempat peristirahatan. "Soalnya kalau di kontrakan itu kan mau berangkat atau mau pulang kerja makan waktu sekitar 45 menit. Kalau di sini enggak, cukup jalan aja, langsung bisa kerja," kata Ahmad bercerita.
Sarana dan jarak tempuh yang singkat membuatnya naman tinggal di mes tersebut.
"Kalau saya pribadi sih lebih nyaman di sini," kata Ahmad.
Selain peralatan tidur dan fasilitas kamar mandi yang ceritakan Ahmad, Kementerian PUPR juga melengkapi kawasan HPK (Hunian Pekerja Konstruksi) dengan sejumlah fasilitas pendukung. Seperti mes hall atau ruang serbaguna, ruang makan, tempat ibadah, klinik kesehatan, kantor pengelola serta beberapa fasilitas penunjang lainnya. Para pekerja dapat menikmati berbagai fasilitas memadai tersebut secara bebas.
Setiap tower dibangun dengan empat lantai.
Pembangunan HPK ini dimaksudkan untuk menyediakan tempat tinggal atau akomodasi bagi pekerja konstruksi yang bekerja di IKN Nusantara.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Kalimantan II, H. Hujurat mengatakan, pembangunan HPK tersebut merupakan wujud perhatian pemerintah kepada para pekerja konstruksi IKN Nusantara supaya dapat tinggal di hunian yang layak. Selain itu, juga untuk meminimalisir munculnya kawasan kumuh di sekitar IKN Nusantara. "Saat ini, HPK akan segera serah terima pengelolaan dari Kementerian PUPR kepada Otorita IKN untuk dikelola melalui Badan Usaha Milik Otorita," kata Hujurat.
Dikutip dari website perumahan.pu.go.id, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara, Presiden Joko Widodo berkomitmen untuk membangun HPK IKN Nusantara. Diharapkan budaya kerja baru dan sistem manajemen keselamatan konstruksi yang lebih baik akan diterapkan selama pembangunan IKN ini. "Pembangunan HPK dilaksanakan untuk memberikan kenyamanan, keselamatan, dan peningkatan kualitas kesehatan para pekerja di IKN."