Mengutip situs wehoville.com, Tempo dinilai menghakimi Setya Novanto
Pokok berita yang ditulis Tempo dalam sebuah artikel berita adalah bahwa seseorang bernama Johannes Marliem yang meninggal pada agustus 2017 lalu di Amerika Serikat seolah-olah adalah saksi kunci kasus e-KTP.
Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) melaporkan koran Tempo ke Dewan Pers pada selasa (10/10). Alasannya karena Tempo diduga melakukan etika pelanggaran pers. Salah satu jenis pelanggarannya adalah koran Tempo memberitakan sebuah artikel dengan sumber mengutip dari sirus www.wehoville.com.
Pokok berita yang ditulis Tempo dalam sebuah artikel berita adalah bahwa seseorang bernama Johannes Marliem yang meninggal pada agustus 2017 lalu di Amerika Serikat seolah-olah adalah saksi kunci kasus e-KTP. Selain itu juga diberitakan dalam artikel yang sama oleh Tempo, almarhum memberikan jam tangan senilai Rp 1,8 miliar kepada Ketua Umum Partai Golkar itu.
Ketua Harian Depinas SOKSI Erwin mengatakan, pihaknya melakukan pengaduan terkait adanya dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Tempo. Bahwa situs www.wehoville.com merupakan situs khusus gaya hidup gay, lesbi dan homosexsual di Amerika Serikat.
Konon sumber informasi bahwa ada pemberian 'jam mewah Richard Mille' tersebut berasal dari gugatan yang diajukan pemerintah federal Minessotta terhadap Johannes Marliem. Dalam dokumen tersebut, agen khusus FBI Jonathan Holden menyatakan pada Agustus 2017, Marliem pernah mengaku telah memberikan sejumlah uang dan benda lain kepada pejabat Indonesia terkait lelang e-KTP.
Mengenai tema pemberitaan yang dibuat Tempo mencatut 'pemberian jam mewah Richard Mille', Erwin mengatakan, secara tegas hal itu melanggar asas praduga tidak bersalah serta menghakimi dan juga tidak berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar.
"Artikel Tempo tersebut saat ini telah dikutip oleh berbagai media siber lain di Indonesia. Antara lain www.tribunnews.com, www.kompas.com, www.jawapos.com," kata Erwin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (10/10).
Menurut, Erwin hal tersebut dapat mempercepat proses pembunuhan karakter Setya Novanto. Terlebih lagi koran Tempo telah menurunkan berita dengan tema serupa selama tujuh edisi berturut-turut.
Baca juga:
Dewan Pers putuskan Tempo tak langgar etik beritakan Setya Novanto
SOKSI laporkan Koran Tempo ke Dewan Pers terkait pemberitaan Setya Novanto
Selain artikel di koran, SOKSI gerah karena cuitan Pimred Tempo di Twitter
SOKSI juga berencana laporkan Tempo ke Bareskrim terkait pemberitaan Setya Novanto
-
Kenapa Sego Tempong dinamai Sego Tempong? Dikutip dari Kemdikbud.go.id, nama sego tempong berasal dari kata "tempong" yang dalam bahasa Osing Banyuwangi berarti "tampar". Makanan ini dinamakan demikian karena makanan ini memiliki sambal yang begitu pedas yang membuat mulut yang mencicipinya terasa seperti ditampar-tampar.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Dimana letak Ndalem Priyosuhartan? Alamatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 70, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.
-
Dimana Stasiun Kemidjen berada? Stasiun Kemidjen merupakan stasiun kereta api tertua di Indonesia. Stasiun yang dibangun perusahaan swasta Belanda, Nederlandsch Indische Maatschappij (NIS) pada tahun 1867 itu juga dikenal dengan nama Stasiun Samarang.
-
Dimana senjata tombak Zaman Perunggu yang diuji ditemukan? Sebagai pengganti babi, mereka menggunakan tubuh rusa roe untuk menilai kemampuan membunuh dari senjata tersebut. "Eksperimen yang melukai menunjukkan potensi serangan dari senjata-senjata ini yang cenderung menimbulkan luka yang mematikan, umumnya dikaitkan dengan situasi ‘perang’ atau ‘perjuangan untuk hidup’,” tulis para peneliti.
-
Kapan Hari Prematur Sedunia diperingati? Hari Prematur Sedunia, atau World Prematurity Day, diperingati setiap tahun pada tanggal 17 November.