Menkes Buka Suara Usai Dituduh Minta Rektor Unair Pecat Dekan FK Gara-Gara Tolak Dokter Asing
Pencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair buntut pernyataannya yang menolak rencana Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing.
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin akhirnya buka suara usai dituduh meminta Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih memecat Budi Santoso dari Dekan Fakultas Kedokteran (FK).
Menkes Buka Suara Usai Dituduh Minta Rektor Unair Pecat Dekan FK Gara-Gara Tolak Dokter Asing
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin akhirnya buka suara usai dituduh meminta Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih memecat Budi Santoso dari Dekan Fakultas Kedokteran (FK).
Pencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair buntut pernyataannya yang menolak rencana Budi Gunadi Sadikin mendatangkan dokter asing. Budi Gunadi Sadikin mengaku heran pemecatan Budi Santoso dikaitkan dengan dirinya.
“Tidak ada wewenang saya di sini, saya juga tidak ada kontak apapun dengan Unair terkait masalah ini,” tegas Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari Antara, Minggu (7/7).
Mantan Wakil Menteri BUMN ini menegaskan, Kemenkes tidak memiliki hubungan struktural dengan Unair. Sehingga Kemenkes tidak bisa meminta Rektor Unair memecat Dekan FK.
"Heran saya, kok dikaitkan dengan Kemenkes. Unair tidak di bawah Kemenkes,” ucapnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril mengatakan, kabar yang menyebutkan Budi Gunadi Sadikin meminta Rektor Unair memecat Dekan FK merupakan fitnah.
"Informasi yang mengatakan Menkes mengontak Rektor Unair untuk meminta memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran merupakan fitnah dan hoaks," tegas Syahril.
Dia mengatakan, Kemenkes tidak membawahi Unair dan tidak memiliki wewenang mengatur Unair.
"Informasi yang beredar seolah Kemenkes akan mendatangkan 6.000 dokter warga negara asing juga hoaks," katanya.
Sebelumnya, Budi Santoso atau yang kerap disapa Prof Bus menjelaskan proses pemecatan dirinya dari Dekan FK Unair.
Dia mengatakan, pada Senin (1/7), dirinya dipanggil oleh Rektorat Unair untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.
Dalam pertemuan itu, terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan Unair dengan dirinya terkait program mendatangkan dokter asing.
“Rektor pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima,” kata Prof Bus, Kamis (27/6).
“Tapi, kalau saya menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," imbuhnya.
Pada Rabu (3/7) kemarin, Prof Bus menerima keputusan pemberhentian sebagai Dekan FK Unair. Setelah menerima keputusan itu, dia berpamitan kepada sekitar 300-an member di grup WhatsApp Dosen FK Unair.
"Benar, itu pesan dari saya di grup dosen FK Uniar,” ucapnya.
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih enggan berkomentar terkait pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Budi Santoso.
"Tidak, belum-belum, ya, sudah ya tidak ada komentar dulu," kata Nasih di Surabaya, Jumat (5/7).
Nasih juga enggan menjawab ketika ditanya apakah pemecatan Budi karena menolak naturalisasi dokter asing. Dia berulang kali menyatakan enggan berkomentar.
"Tidak ada komentar saya, sudah tidak ada komentar ya," katanya seperti dilansir Antara.
Nasih justru mempertanyakan media yang memberitakan soal pemecatan Dekan FK Unair, padahal belum melihat langsung SK itu. Meski demikian, Humas Unair sebelumnya telah membenarkan pemecatan Dekan FK Unair.