Menkes Tegaskan Tak Ada Lagi Diskusi soal Dokter Asing: UU Kesehatan Memperbolehkan
Budi Gunadi Sadikin menegaskan, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan sudah mengizinkan pemerintah untuk mendatangkan dokter asing.
Budi Gunadi Sadikin menegaskan, seharusnya tidak ada lagi penolakan terhadap dokter asing.
- Membedah Akar Masalah Polemik Dokter Asing
- Kemenkes Datangkan Dokter Asing untuk Daerah Terpencil: Apa Boleh Buat karena Orang Kita Tidak Ada yang Mau
- Dekan FK Unair Dicopot Usai Tolak Dokter Asing, Mahfud: Jangan Sampai Ada Orang Lempar Batu Sembunyi Tangan
- Menkes: Kualitas Kesehatan RI Ditingkatkan dengan Bantuan Dokter Asing
Menkes Tegaskan Tak Ada Lagi Diskusi soal Dokter Asing: UU Kesehatan Memperbolehkan
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan, seharusnya tidak ada lagi penolakan terhadap dokter asing.
Sebab, kata Budi Gunadi Sadikin, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan sudah mengizinkan pemerintah untuk mendatangkan dokter asing.
"Mengenai dokter asing, itu di UU sudah selesai, sudah diperbolehkan," kata Budi Gunadi Sadikin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7).
"Jadi harusnya ya diskusi itu sudah nggak ada lagi karena secara hukum formal rakyat Indonesia baik wakil-wakil rakyat ataupun pemerintah sudah setuju," sambungnya.
Mantan Wakil Menteri BUMN ini mengambil contoh hasil Pemilihan Presiden (Pilpres). Dia menyebut, hasil Pilpres harus dipatuhi meskipun ada masyarakat yang menolak keputusan tersebut.
"Seperti itu, jadi harusnya secara hukum sudah nggak ada isu lagi," ucapnya.
Dapat Banyak Komentar Negatif
Budi Gunadi Sadikin mengaku mendapatkan banyak komentar negatif akibat pencopotan Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Komentar negatif tersebut muncul usai beredar kabar pencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair karena permintaan Budi Gunadi Sadikin.
"Lebih banyak komentar jelek mengenai saya, saya sudah terima gitu ya, wartawan juga pasti denger. Buat saya pribadi enggak ada masalah," kata Budi Gunadi Sadikin.
Pencopotan Budi Santoso dari Dekan FK Unair dikaitkan dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin. Beredar kabar, Budi Gunadi menghubungi Rektor Unair Mohammad Nasih untuk mencopot Budi Santoso dari Dekan FK.
Permintaan itu disebut-sebut buntut sikap Budi Santoso yang menolak program mendatangkan dokter asing.
Budi Gunadi Sadikin mengaku heran pemecatan Budi Santoso dari Dekan FK Unair dikaitkan dengan dirinya.
“Tidak ada wewenang saya di sini, saya juga tidak ada kontak apapun dengan Unair terkait masalah ini,” tegas Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari Antara, Minggu (7/7).
Dia menegaskan, Kemenkes tidak memiliki hubungan struktural dengan Unair. Sehingga Kemenkes tidak bisa meminta Rektor Unair memecat Dekan FK.
"Heran saya, kok dikaitkan dengan Kemenkes. Unair tidak di bawah Kemenkes,” ucapnya.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril mengatakan, kabar yang menyebutkan Budi Gunadi Sadikin meminta Rektor Unair memecat Dekan FK merupakan fitnah.
"Informasi yang mengatakan Menkes mengontak Rektor Unair untuk meminta memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran merupakan fitnah dan hoaks," tegas Syahril.
Sebelumnya, Budi Santoso atau yang kerap disapa Prof Bus menjelaskan proses pemecatan dirinya dari Dekan FK Unair.
Dia mengatakan, pada Senin (1/7), dirinya dipanggil oleh Rektorat Unair untuk mengklarifikasi pernyataan menolak program dokter asing di Indonesia.
Dalam pertemuan itu, terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan Unair dengan dirinya terkait program mendatangkan dokter asing.
“Rektor pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima,” kata Prof Bus, Kamis (27/6).
“Tapi, kalau saya menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," imbuhnya.
Pada Rabu (3/7), Prof Bus menerima keputusan pemberhentian sebagai Dekan FK Unair. Setelah menerima keputusan itu, dia berpamitan kepada sekitar 300-an member di grup WhatsApp Dosen FK Unair.
"Benar, itu pesan dari saya di grup dosen FK Uniar,” ucapnya.
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih enggan berkomentar terkait pemberhentian Dekan Fakultas Kedokteran Budi Santoso.
"Tidak, belum-belum, ya, sudah ya tidak ada komentar dulu," kata Nasih di Surabaya, Jumat (5/7).
Nasih juga enggan menjawab ketika ditanya apakah pemecatan Budi karena menolak naturalisasi dokter asing. Dia berulang kali menyatakan enggan berkomentar.
"Tidak ada komentar saya, sudah tidak ada komentar ya," katanya seperti dilansir Antara.
Nasih justru mempertanyakan media yang memberitakan soal pemecatan Dekan FK Unair, padahal belum melihat langsung SK itu. Meski demikian, Humas Unair sebelumnya telah membenarkan pemecatan Dekan FK Unair.