Menko Luhut: Indikator Kematian Akibat Covid-19 Tidak Dikeluarkan Secara Permanen
Lebih lanjut Menko Luhut mengisahkan, menurut data yang dimilikinya terjadi lonjakan angka kematian di beberapa daerah dalam beberapa bulan ke belakang. Namun, ia tidak menyebutkan daerah mana yang mengalami hal tersebut.
Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan indikator kematian yang disampaikan bukan indikator permanen dalam evaluasi level PPKM di Jawa-Bali.
Ia mengatakan pihaknya sedang melakukan harmonisasi data, diharapkan selama satu pekan kedepan pihaknya akan mengumumkan kembali.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
-
Apa yang disita KPK dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
"Kita tidak mengeluarkan indikator kematian secara permanen dalam evaluasi level PPKM di Jawa Bali. Indikator ini dikeluarkan sementara sejak minggu lalu untuk dilakukan perbaikan terutama dalam hal pelaporan sehingga akurasi bisa lebih baik," katanya dalam evaluasi PPKM, Senin (16/8).
Lebih lanjut Menko Luhut mengisahkan, menurut data yang dimilikinya terjadi lonjakan angka kematian di beberapa daerah dalam beberapa bulan ke belakang. Namun, ia tidak menyebutkan daerah mana yang mengalami hal tersebut.
"Saya mau ambil contoh satu pada bapak ibu sekalian, 10 agustus 2021, ada 1 kota yang kematiannya melonjak berkali-kali lipat, angka kematian tersebut mencapai 77 persen," katanya.
Ia mengatakan bahwa perolehan tersebut berdasar pada perhitungan selama periode bulan Juli 2021 dan bulan-bulan sebelumnya. Luhut mengatakan perolehan tersebut juga banyak ditemukan di kabupaten-kabupaten lain.
"Namun dalam satu dua minggu kedepan, perbaikan data ini selesai sehingga indikator kematian akan masuk kembali dalam asesmen level PPKM," katanya.
PPKM Berhasil
Sebelumnya, Menko Luhut mengatakan bahwa penerapan perpanjangan PPKM Level 2, 3 dan 4 di Jawa-Bali selama 7-16 Agustus menunjukkan hasil yang semakin baik.
"Hal ini dapat terlihat dari tren kasus konfirmasi yang pada 15 agustus turun hingga 76 persen, kalau minggu lalu di 53 persen dari titik puncaknya," katanya.
Ia menambahkan bahwa jumlah angka kesembuhan juga meningkat dan jumlah kematian terus mengalami penurunan.
"Kami juga melihat tren penurunan terjadi pada positivity rate, perawatan pasien, kasus konfirmasi dan angka kematian pada hampir seluruh provinsi di Jawa Bali," katanya.
Reporter: Arief Rahman
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Mobilitas di Jawa-Bali Kembali Normal, Luhut Khawatir Lonjakan Covid 2-3 Pekan Lagi
PPKM Diperpanjang Sampai 23 Agustus 2021 di Jawa-Bali
Luhut Perintahkan Bupati Bogor Kejar Target Vaksinasi Covid-19
Luhut Sebut Kasus Aktif Covid-19 Tinggi Akibat Pasien Isoman yang Tak Terpantau
VIDEO: Luhut Tegur Keras Gubernur Bali, Anggap Tak Serius Tangani Covid-19
Luhut Minta Pemda Tidak Menutupi Data Kasus Covid-19