Menko Luhut Minta PUPR Bangun Sarana Irigasi 60.000 Hektar Lahan Food Estate Kalteng
"Ada 16.000 lahan pada 2021 yang harus kita perbaiki. Kalau yang 30.000 di 2020 kan sudah oke. Semua tergantung pada irigasi. Jadi sekali lagi, eksentifikasi di Blok A Dadahup harus kita kerjakan segera," katanya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera membangun sarana irigasi untuk mendukung Food Estate Kalteng (FEK). Hal itu dikatakannya rapat koordinasi FEK, hadir Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berikut jajaran eselon satunya, di antaranya Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.
Luhut mengatakan sekitar 16.643 hektar dari total 60.778 hektar lahan FEK belum teririgasi dengan baik.
-
Kenapa food estate itu penting? Tujuan dari program food estate ini adalah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan pada impor pangan, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani.
-
Food estate itu apa? Food estate adalah suatu program yang dilakukan untuk peningkatan produksi pangan nasional.
-
Bagaimana Kementan mendukung food estate Keerom? Kementan dalam food estate ini akan menyiapkan 20 unit traktor, cultivator, planter jagung, serta saprotan pupuk, benih unggul dan bahan kimia pengendali hama. Intinya kita siap melaksanakan arahan Bapak Presiden".
-
Apa yang dicapai dari panen jagung di food estate Keerom? Presiden Jokowi mengatakan bahwa lahan tersebut baru pertama kali ditanami jagung, sehingga tak perlu berpikir hasilnya bakal tinggi. Namun ia tetap mengapresiasi hasil panen yang mencapai 7 ton per hektare.
-
Kenapa Komisi IV DPR RI sepakat untuk melanjutkan program Food Estate? Dari hasil diskusi itu kami mendapat informasi dari petani langsung juga dari kepala daerah baik dari Gubernur KalTeng yg diwakili WaGub Edy dan juga Bupati Pulang Pisau bahwa food estate ini memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat khususnya petani. Meski masih ada beberapa hal yang harus dibenahi terutama terkait tata kelola air atau infrastruktur irigasi/drainase, tetapi kami melihat program ini sangat layak dilanjutkan, dan kami tentu akan mengupayakan ada anggaran bantuan lagi dari pusat di tahun 2024 nanti," ungkap Djarot.
-
Bagaimana cara Komisi IV DPR RI memastikan program Food Estate bermanfaat? "Kedatangan kami kesini untuk melihat langsung kondisi terkini. Ini untuk menentukan program ini bermanfaat atau tidak, layak dilanjutkan atau tidak, layak diberi bantuan dari pusat atau tidak,"
"Kalau kita bisa bikin yang 60.000 hektar, kemudian hasilnya bisa enam ton, wah ini baik sekali untuk rakyat. Ini juga legacy buat kita bahwa selama ini kita kerja, yang penting penting jalan. Karena itu, hari ini kita pastikan yang 16 ribu hektar itu jadi, makanya PUPR bantu Kementan, segera bangun irigasinya agar petani bisa menanam," kata Luhut, Jumat (18/3).
Menurutnya, ketersediaan infrastruktur yang baik maka secara tidak langsung akan berdampak baik pada peningkatan produksi. Misalnya, dari produksi gabah kering panen [GKP] hanya tiga ton dapat meningkat menjadi empat ton, lalu naik lagi ke lima ton, bahkan berpeluang meningkat jadi tujuh ton.
"Kalau sudah ada infrastruktur dan irigasi, kita tinggal berupaya meningkatkan produktivitasnya saja. Jadi tolong Pak dari PUPR, ikuti saja apa yang dikerjakan Kementan karena mereka yang tanam," kata Luhut.
Hal itu diakui oleh Mentan Syahrul bahwa kendala pelaksanaan eksentifikasi lahan FEK, sejauh ini pada curah hujan yang sangat tinggi serta belum terpenuhinya irigasi dan drainase yang berpengaruh pada jalannya pembuangan air di lahan FEK.
"Ada 16.000 lahan pada 2021 yang harus kita perbaiki. Kalau yang 30.000 di 2020 kan sudah oke. Semua tergantung pada irigasi. Jadi sekali lagi, eksentifikasi di Blok A Dadahup harus kita kerjakan segera," katanya.
Mentan Syahrul menambahkan, produksi padi memang menjadi program prioritas selama dua tahun ini. Terbukti, meski Indonesia diterjang pandemi, sektor pertanian tetap tumbuh dengan baik.
"Dalam dua tahun ini kami konsentrasikan kerja pada ketahanan pangan, khususnya padi. Dua tahun ini yang lain turun dan hanya pertanian yang tumbuh. Ekspor kita naik terusm bahkan sampai Rp625,04 triliun atau naik 38,68 persen," katanya lagi.
Mentan menambahkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Indonesia selama dua tahun ini juga tumbuh bahkan tembus 108,83. "Ini hanya terjadi pada jaman Orde Baru. Itulah kerja kita semua pakai data."
Usai koordinasi dengan Kementerian PUPR, Menko Luhut didampingi Mentan Syahrul menyempatkan diri untuk menyapa petani dan penyuluh di seluruh Indonesia melalui Pusat Data dan Informasi Pertanian, Agricultural War Room (AWR).
Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menjelaskan 5 Fungsi AWR. Utamanya, memantau pelaksanaan pembangunan pertanian pada tiap kecamatan di seluruh Indonesia, termasuk kawasan food estate, bahkan beberapa lokasi food estate didukung Closed Circuit Television (CCTV) sehingga bisa didapat data real time.
"AWR adalah pusat data dan informasi, tempat kita melakukan pelatihan, penyuluhan, pendidikan baik untuk penyuluh, petani milenial, peternak termasuk juga tempat koordinasi," kata Dedi Nursyamsi.
Selain itu, AWR juga digunakan untuk memantau dan mengecek standing crop [kondisi fase pertumbuhan tanaman padi] dan memantau daerah-daerah yang kekurangan pupuk.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi Nursyamsi memandu dialog Menko Luhut dan Mentan Syahrul dengan Luhut menyapa Ribka Buru, penyuluh pertanian lapangan (PPL) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan kawasan Food Estate Sumba di NTT. Ribka melaporkan pertanaman padi tersebut siap panen pada April 2022.
"Khusus wilayah binaan saya, varietas padi yang akan dipanen adalah Inpari 32 pada hamparan seluas 30 hektar," kata Ribka secara virtual melalui AWR.
Ribka mengakui terjadi peningkatan produktivitas padi setelah adanya program Food Estate Sumba. "Produktivitas untuk tahun kemarin kita peroleh 4,5 hingga lima ton per hektar. Sebelum food estate, hanya di kisaran 2,5 hingga tiga ton per hektar."
Baca juga:
Jokowi Minta Kepastian Harga Bawang Merah Tidak Dipermainkan Tengkulak
Berbatasan dengan Malaysia, Ini Daftar Potensi SDA Kaltara Bisa Jadi Ladang Investasi
Luhut Target 1.000 Ha Food Estate di Sumut Rampung Akhir 2021
Dinilai Berhasil, Food Estate Humbahas Hasilkan 15 Ton Kentang per Hektare
Strategi Food Estate untuk Ketahanan Pangan Nasional Dinilai Tak Tepat
Beri Ragam Manfaat, Food Estate Mampu Tekan Emisi Gas Rumah Kaca