Kupang Lontong, Makanan Khas Sidoarjo yang Langka, Namun Lezat dan Kaya Nutrisi
Kupang Lontong adalah kuliner khas Sidoarjo yang cukup jarang ditemui di kota lain. Cira rasanya cukup unik dengan perpaduan gurih, manis dan segar.
Kupang lontong adalah salah satu kuliner khas Sidoarjo yang terkenal akan cita rasa lezat dan kandungan nutrisinya. Makanan ini terdiri dari lontong, kupang, dan lentho sebagai pelengkap. Lentho sendiri merupakan gorengan yang dibuat dari campuran singkong parut, kacang tolo, dan kelapa parut yang dibumbui. Keunikan dan kekayaan rasa membuat hidangan ini menjadi pilihan istimewa di tengah masyarakat Jawa Timur.
Asal-Usul Kupang Lontong
Kupang lontong berasal dari Desa Balongdowo, Kecamatan Candi, Sidoarjo, dan telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai hidangan khas pesisir. Menurut penelitian Rahma Sasi Safrida dalam jurnal Sejarah dan Keberlanjutan Kupang Lontong di Kabupaten Sidoarjo, kuliner ini diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat setempat.
-
Dimana bisa menikmati Lontong Kupang di Sidoarjo? Jika kamu berkunjung ke Sidoarjo, salah satu tempat yang terkenal untuk menikmati Lontong Kupang adalah Lontong Kupang Pak Misari.
-
Lontong Kari Kebon Karet itu apa? Lontong kari Kebon Karet selalu jadi incaran masyarakat umum sampai para pejabat.
-
Apa yang istimewa dari kuliner Lamongan ini? Tak hanya legendaris, kuliner ini terkenal karena harganya sangat murah.
-
Kenapa Lontong Kari Kebon Karet terkenal? Tak heran banyak masyarakat hingga kalangan pejabat yang rela antre untuk mencicipi kelezatannya.
-
Apa yang unik dari Lontong Tuyuhan? Keunikan dari Lontong Tuyuhan adalah bentuknya yang segitiga. Seperti diketahui Lontong yang dibuat dari bahan dasar beras pada umumnya dan dibungkus dengan daun pisang.
-
Apa makanan khas Kandangan? Kandangan adalah sebuah wilayah kecil yang menjadi ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Tempat ini memiliki kuliner khas yang unik dan tentunya menarik untuk dicicipi.
Tradisi ini erat kaitannya dengan legenda Dewi Sekardadu, yang dianggap sebagai dewi kemakmuran. Dewi Sekardadu adalah putri dari Blambangan yang meninggal di laut, dan jasadnya ditemukan oleh nelayan kupang dari Balongdowo. Sejak saat itu, masyarakat Balongdowo rutin mengadakan upacara Nyadran setiap bulan Maulud untuk memohon hasil laut yang melimpah.
“Dari beberapa fakta di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kupang lontong sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun lalu, atau bahkan beberapa ratus tahun lalu, hanya saja tidak ada catatan khusus atau saksi hidup yang mempermudah penelusuran sejarah kupang lontong,” ungkap Safrida.
Kupang: Sumber Nutrisi Tinggi
Kupang, bahan utama dalam hidangan ini, adalah hewan laut sejenis kerang kecil yang kaya akan nutrisi. Menurut Sukiman Prayitno dan Tri Susanto dalam Kupang dan Produk Olahannya, kupang mengandung zat besi (Fe) yang penting untuk pembentukan sel darah merah, serta zinc (Zn) yang mendukung metabolisme tubuh.
Selain itu, kupang memiliki asam lemak tak jenuh yang membantu metabolisme kolesterol, serta kandungan protein yang cukup tinggi. Dengan nilai gizi ini, kupang lontong bisa menjadi alternatif makanan sehat bagi masyarakat. “Bila dibandingkan dengan makanan rakyat yang lain, seperti kerupuk atau tahu, kandungan gizi pada kupang jauh lebih tinggi,” jelas Sukiman dan Susanto.
Tidak semua jenis kupang cocok untuk diolah menjadi kupang lontong. Jenis kupang putih (Corbula faba Hinds) lebih sering digunakan karena teksturnya tidak mudah hancur, meskipun rasanya masih kalah dibandingkan kupang merah (Musculitas Senhausia).
Proses Pembuatan Kupang Lontong
Kupang lontong disajikan dengan cara yang sederhana tetapi kaya rasa. Kupang yang telah dicuci bersih direbus dengan bumbu seperti bawang putih, jahe, daun salam, daun jeruk, dan rempah lainnya. Setelah matang, kupang disajikan bersama irisan lontong, lentho, dan kuah petis yang khas. Biasanya, hidangan ini dilengkapi dengan perasan jeruk nipis untuk memberikan rasa segar, serta sate kerang dan es kelapa muda sebagai pelengkap.
Arsiniati M. Brata-Arbai dan Budiono dalam “Kupang, Sumber Fe dan Cu sebagai Alternatif Penanggulangan Anemia” menyebutkan bahwa rebusan air kupang juga dapat diolah menjadi petis kupang dan kerupuk kupang. “Kupang lontong yang dijual, dibuat dari kupang yang sudah direbus dengan kuah dari air rebusan yang ditambah dengan petis kupang, cabe, bawang putih, dan jeruk,” tulis mereka.
Popularitas Kupang Lontong
Kupang lontong telah menyebar ke berbagai daerah di Jawa Timur seperti Surabaya, Pasuruan, dan Malang. Namun, menurut Dukut Imam Widodo dan Henri Nurcahyo dalam Sidoardjo Tempo Doeloe, cita rasa autentik hidangan ini sulit ditiru di luar Sidoarjo. “Orang Malang atau Gresik, rasanya sulit untuk bisa membuat makanan ini. Kalau tokh di kedua kota itu ada yang jualan kupang lontong, pasti yang njualan Wong Sidoarjo!” tulis mereka.
Bagi masyarakat yang ingin mencicipi kuliner ini, harga seporsi kupang lontong cukup terjangkau, yakni sekitar Rp17.000. Hidangan ini biasanya disantap sebagai menu makan siang, terutama pada hari-hari panas karena kuahnya yang segar dan nikmat.
Meskipun kupang lontong masih diminati oleh banyak orang, tantangan tetap ada. Beberapa masyarakat enggan mengonsumsinya karena kekhawatiran terhadap kebersihan dan potensi pencemaran limbah di laut. Namun, tingkat konsumsi kupang lontong secara umum tetap stabil berkat rasanya yang lezat dan kandungan gizinya yang tinggi.
Kupang lontong bukan sekadar makanan, tetapi juga warisan budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi. Dengan cita rasa unik dan nilai gizi yang tinggi, makanan ini tetap menjadi ikon kuliner yang membanggakan dari Sidoarjo.