Menko Luhut sebut Kelompok Santoso melemah terpecah menjadi tiga
Akibatnya kekuatan kelompok Santoso disebutnya telah melemah terhitung sejak dua bulan terakhir.
Menko Polhukam Luhut Pandjaitan membenarkan pernyataan Kepala BNPT Komjen Pol Tito Karnavian yang menyebut Kelompok Santoso makin melemah dalam dua bulan terakhir. Bahkan, Luhut menyatakan saat ini Kelompok Santoso telah terpecah menjadi tiga bagian.
"Ya betul itu. Kira-kira dua minggu yang lalu mereka sudah terpecah menjadi tiga kelompok," kata Luhut di Kantornya, Jakarta, Senin (4/4).
Meskipun tak sekuat dulu, bukan berarti menjadi peluang bagi TNI dan Polri untuk menangkap mereka. Sebab, Luhut mengibaratkan perburuan Kelompok Santoso bak mencari sebuah jarum di sebuah hutan yang begitu besar.
"Ya namanya nyari di hutan besar seperti itu kayak nyari jarum," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian menyatakan Kelompok Santoso makin melemah dalam waktu dua bulan terakhir. Hal tersebut dikarenakan lebih dari 10 orang sudah tertangkap baik yang hidup maupun meninggal dalam peristiwa baku tembak beberapa hari yang lalu.
"Kelompok ini sekarang lebih kurang 29 orang dari yang semula 41 orang," kata Tito Karnavian di KemenPAN-RB, Jakarta, Senin (4/4).
Tito mengatakan personel Polri sudah cukup memadai dalam melakukan pengepungan di daerah Poso tersebut. Sekarang ini sudah ada 3.000 personel yang terlibat dalam operasi Tinombala.
"Kejutan dari Polri saya rasa sudah cukup banyak memadai ada 3.000 orang dan mereka sekarang sudah melakukan pengepungan di daerah itu. Medannya memang berat di sana," ucap dia.
Dalam hal tersebut, dirinya juga sudah berdiskusi dengan seluruh aparat Polisi dan TNI di Poso untuk menindaklanjuti operasi penangkapan kelompok Santoso.
"Ini lagi dilakukan operasi tangkap tetapi mereka (Kelompok Santoso) inikan di hutan, bergunung-gunung jadi ibarat mencari tumpukan jarum dalam tumpukan jerami. Ini problemnya medan saja," tuturnya.
Sementara operasi tangkap kelompok Santoso, dirinya menargetkan operasi tersebut akan berlangsung hingga Mei 2016.
"Operasi ini akan berlangsung sampai dengan Mei ini. Tetapi usaha manusia itu kan 20-30 persen, sisanya kan Allah SWT. Kita banyak berdoa saja supaya cepat selesai dan ancaman kekerasan yang ada di situ tidak terjadi lagi," tutupnya.
Baca juga:
Jika Polri pelihara Santoso, tak mungkin ada anggota gugur
Kepala BNPT sebut kelompok Santoso melemah sejak dua bulan terakhir
Senjata milik kelompok Santoso dipasok dari Filipina
Panglima TNI: Kelompok Santoso sudah terjepit dan terkurung
Tidak perlu bantuan Amerika, Indonesia juga bisa tangkap Santoso
Banyak sel teroris berkeliaran
Kepala BIN klaim sudah mengetahui keberadaan Santoso
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Di mana Tari Landok Sampot berasal? Salah satu kesenian tradisional yang lahir dari kebiasaan masyarakat di masa lampau yaitu Tari Landok Sampot dari daerah Kluet, Kabupaten Aceh Selatan.
-
Apa yang ditampilkan oleh Tari Landok Sampot? Sesuai dengan namanya "Landok Sampot" tarian ini menampilkan gerakan perkelahian antar 2 pemuda dengan senjata berupa sebilah bambu. "Landok" yang berarti Tari, sedang "Sampot" berarti libas atau pecut.