Menko PMK Akui Eksploitasi Alam Jadi Salah Satu Penyebab Banjir di Kalsel
Dia meminta pihak-pihak yang memanfaatkan kekayaan alam di Kalimantan untuk menghitung risiko jangka pendek dan panjang.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tak memungkiri bahwa eksploitasi alam menjadi salah satu penyebab banjir besar di Kalimantan Selatan (Kalsel). Untuk itu, dia menekankan pentingnya pengelolaan alam yang tepat di Kalimantan.
"Pengelolaan alam yang salah dan sembrono menyebabkan timbulnya malapetaka bencana alam," kata Muhadjir saat mengunjungi posko pengungsian banjir Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dikutip dari siaran pers, Jumat (22/1/2021).
-
Kapan Ganjar-Mahfud berangkat ke MK? Pasangan nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menghadiri sidang putusan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini, Senin, (22/4).
-
Dimana Menko PMK melakukan kunjungan kerja di Banyuwangi? Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Banyuwangi, 7-8 Maret 2024.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Siapa yang digugat oleh Ganjar Pranowo ke MK? Ganjar menyebut, gugatan ke MK penting untuk membuka kecurangan selama proses Pemilu.
-
Kapan Ganjar Pranowo bertemu dengan pelaku UMKM di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Apa yang ditekankan Ganjar Pranowo kepada pelaku UMKM di Banyumas? Di depan para pelaku usaha, Ganjar menekankan pentingnya pelatihan-pelatihan secara rutin bagi UMKM agar dapat lebih maju.
Hal ini mengingat Kalimantan memiliki sumber daya alam berupa keanekaragaman hayati dan kandungan mineral di dalam perut buminya. Dia meminta pihak-pihak yang memanfaatkan kekayaan alam di Kalimantan untuk menghitung risiko jangka pendek dan panjang.
"Jangan sampai ada yang mengambil keuntungan terlalu besar (dari lingkungan), sementara sebagian yang lain menanggung risiko terlalu besar," jelasnya.
Selain itu, Muhadjir meminta semua pihak, baik masyarakat umum, pengusaha, dan pemerintah daerah untuk lebih mencintai alam. Dia juga mengingatkan agar memanfaatkan alam dengan bijaksana.
"Marilah kita memanfaatkan alam ini dengan cara-cara yang bijak, yang arif, dengan penuh perhitungan manfaat dan risikonya. Jangan sampai ternyata manfaat itu lebih kecil dibanding risikonya," ujar Muhadjir.
Sebagai informasi, banjir besar yang menggenangi 11 Kabupaten dan Kota di Kalsel itu merendam kurang lebih 87.765 rumah warga. Ketinggian rendaman air mencapai 2 meter.
Setidaknya, 74.863 warga mengungsi dan korban meninggal sebanyak 21 orang. Sarana prasarana juga banyak yang rusak diakibatkan banjir, seperti jembatan putus, tanggul jebol, jalan trans kalimantan putus, dan banyak pula sekolah dan rumah ibadah yang rusak.
Reporter: Lizsa Egeham
Baca juga:
Menko PMK Sebut Banjir Besar di Kalsel Dampak La Lina yang Tak Diprediksi
Viral Cewek Terjang Banjir saat Pernikahan, Demi Soto Banjar Isi Perut Lapar
Tiga Kapal TNI AD Bawa Bantuan dan RS Lapangan untuk Korban Bencana Kalsel dan Sulbar
Kemendikbud Catat 1.412 Sekolah di Kalsel Terdampak Banjir
Satu Keluarga Tertimbun Longsor Akibat Banjir Bandang di Hulu Sungai Tengah