Menko PMK Beri Tugas Khusus Menag: Cek Ustaz, Kurikulum hingga Alumni Ponpes Al-Zaytun
Tugas khusus itu diberikan kepada Menag guna mengecek dugaan penyimpangan dilakukan ponpes Al-Zaytun
Pembinaan ponpes Al-Zaytun kewenangan Kemenag
Menko PMK Beri Tugas Khusus Menag: Cek Ustaz, Kurikulum hingga Alumni Ponpes Al-Zaytun
Menko PMK Muhadjir Effendy sudah memberikan arahan kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membina Pondok Pesantren Al-Zaytun. Muhadjir mengatakan, pembinaan terhadap ponpes itu merupakan wewenang Kementerian Agama (Kemenag). "Saya sudah memberikan arahan kepada Menteri Agama, Gus Menteri, supaya kalau nanti urusan yang sifatnya pribadi itu sudah diproses benar-benar, maka lembaga ini harus ada pembinaan. Dan wewenang pembinaannya itu ada di Kementerian Agama," kata Muhadjir di Sekretariat Asean, Jakarta Selatan, Selasa (8/8).
- Ketua KPK Nawawi Pomolango Bicara Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo
- Beda Pengakuan Praka RM dan Kakak Ipar Terkait Penculikan dan Pembunuhan Imam Masykur
- Menko PMK Ungkap Warisan 3 Tokoh Pemikir Bangsa RI Ini Perlu Dijaga dan Diteladani
- Deretan Kelakuan 'Menyimpang' Pemimpin Ponpes Al-Zaytun
Muhadjir menjelaskan, nantinya Kemenag akan mengecek para guru maupun ustaz di Al-Zaytun. Selain itu, kurikulumnya juga dicek apakah sesuai yang ditetapkan Kemenag atau tidak.
Pengecekan usut dugaan ajaran menyimpang
"Kemudian juga akan dicek nanti sampai seberapa dugaan yang dianggap dalam tanda petik menyimpang, yang harus dibuktikan secara hukum kan itu. Apakah juga ada di dalam kurikulum atau tidak," ujar Muhadjir.
Selain itu guru hingga ustaz, Muhadjir menambahkan, alumni-alumni Al-Zaytun juga dicek apakah mengikuti ajaran di ponpes itu yang menyimpang atau tidak.
"Kemudian juga harus dicek apakah alumni-alumni yang sekarang bikin pondok itu apakah juga mengikuti apa yang kemarin jadi viral itu atau itu sebetulnya gaya-gayaan pribadi saja," kata Muhadjir.
Muhadjir belum dapat laporan ponpes teralifiasi Al-Zaytun melakukan ajaran menyimpang
"Sampai sejauh ini tim yang saya susun untuk mengamati di lapangan tidak ada satu pun ponpes baik itu cabang atau afiliasi dari Al-Zaytun itu melakukan hal yang menyimpang seperti yang diduga itu," pungkasnya.