Menko PMK Minta Pihak Sekolah Waspadai Geng Sekolah Antisipasi Perundungan
Muhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Clique adalah kelompok teman sebaya yang terjalin erat berdasarkan ketertarikan tertentu yang sama.
- Menko PMK Minta Pemda Segera Bentuk Satgas PPDB, Tidak Perlu Tunggu Keppres
- Menko PMK Sebut Bukan Penjudi yang Menerima Bansos, Tapi Anggota Keluarganya
- Tegas, Menko PMK Minta Kampus Tanggung Jawab Buntut Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior
- Menko PMK Muhadjir: Pengeras Suara Untuk Kepentingan Ibadah, Jangan Adu Keras
Menko PMK Minta Pihak Sekolah Waspadai Geng Sekolah Antisipasi Perundungan
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta guru mewaspadai adanya kelompok atau geng di sekolah untuk mengantisipasi praktik perundungan atau bullying.
"Dalam teori psikologi sosial, biasanya bullying itu tidak dilakukan orang per orang tetapi oleh clique, oleh komplotan, anak-anak geng ya itu kalau teori clique," kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis.
Clique adalah kelompok teman sebaya yang terjalin erat berdasarkan ketertarikan tertentu yang sama.
Muhadjir mencontohkan clique di sekolah bisa terjadi misalnya atas dasar merasa sama-sama cantik atau merasa sama-sama berasal dari keluarga kaya, lalu berkumpul membentuk geng di sekolah.
"Biasanya orang akan berkumpul dengan suatu kesamaan dan guru harus mewaspadai betul dan itu bisa terjadi di semua sekolah," terang dia.
Muhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Sedangkan jika sudah terjadi praktik perundungan, Muhadjir berpesan agar pihak sekolah segera melakukan langkah-langkah pemulihan termasuk konsultasi bimbingan, tidak hanya kepada siswa yang menjadi korban melainkan juga kepada pelaku perundungan.
"Termasuk juga yang melakukan, karena yang melakukan ini mereka yang belum dewasa. Dia juga butuh treatment, jangan sampai menjadi perilaku yang kambuhan," ujarnya.