Menko Polhukam: Matra Siber Adalah Perang Pikiran
Hadi memastikan rencana pembentukan empat matra itu serius dilakukan. Prabowo juga sangat setuju.
Pemerintah serius dengan rencana menambah satu matra di TNI. Presiden terpilih Prabowo Subianto juga concern dengan rencana itu.
"Sudah, Pak Presiden sudah memerintahkan untuk membentuk matra keempat termasuk Presiden terpilih concern dengan matra angkatan keempat," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Hadi Tjahjanto kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (23/9).
- Menko Polhukam Bicara Potensi Kekuatan TNI setelah Kehadiran Angkatan Siber
- Menko Polhukam Hadi Tjahjanto di HUT ke-79 RI: Mari Bersiap Menuju Indonesia Emas
- Menko Polhukam Minta Pilkada Serentak Dikawal Ketat: Ini Lebih Hangat, Setiap Calon Tidak Siap Untuk Kalah
- Menko Hadi Minta TNI-Polri Waspada Pelaksanaan Pilkada 2024: Biasanya Dua Kali, di Daerah dan MK
Hadi menambahkan, pembentukan matra siber sangat penting untuk mengantisipasi serangan siber dari negara luar.
"Dalam pertempuran modern saat ini kita center of gravity kita adalah perang siber, karena perang siber memerlukan bagaimana kita menghadapi perang proxy, proxy war, perang asimetris. Kemudian perang propaganda, semuanya memerlukan satu peralatan sistem untuk kita menghalau serangan balik mereka," katanya.
Itu sebabnya, kata Hadi, perlu ada unit yang fokus melakukan patroli siber sebagai rangkaian mitigasi.
"Dan kalau saya sampaikan angkatan keempat, matra siber ini adalah perang pikiran. Bagaimana kita bisa mempengaruhi bahwa peperangan ini bisa kita menangkan. Saya ingatkan bahwa waktu Timor Leste, kita sudah melakukan perang siber. Namun, waktu itu kita belum menyiapkan perang siber tersebut," pungkasnya.