Menko Polhukam Tegaskan Tak Ada Ajudan dan Supir Wabup Nduga yang Tertembak Aparat
Mahfud sudah mengonfirmasi langsung pada TNI dan Polri mengenai kabar penembakan itu. Hasilnya, tidak ada penembakan.
Wakil Bupati Nduga, Papua, Wentius Nimiangge mengundurkan diri pada Selasa 24 Desember 2019 lalu. Ia menyebut pengunduran dirinya sudah diketahui Bupati Nduga Yairus Gwijangge dan disebabkan adanya ajudan yang tertembak.
Menanggapi hal tersebut, Menko Polhukam Mahfud Md menegaskan tidak ada kasus penambakan ajudan maupun supir Wabup Nduga.
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
-
Bagaimana Mahfud MD ingin menularkan ketegasannya? Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,” pungkas Mahfud MD.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Apa alasan Mahfud Md memutuskan untuk mundur dari jabatan Menko Polhukam? Hari ini saya sudah membawa surat untuk presiden, untuk disampaikan ke presiden langsung tentang masa depan politik saya, yang belakangan ini menjadi perbincangan publik. Dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu presiden. Tapi saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu langsung saya ketemu langsung saya sampaikan surat ini," kata Mahfud dalam pernyataannya di Lampung, Rabu.
"Kasus Nduga katanya bupatinya mengundurkan diri karena ada supir, ajudannya kena tembak itu tidak ada, tidak ada," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat (27/12/2019).
Mahfud sudah mengonfirmasi langsung pada TNI dan Polri mengenai kabar penembakan itu. Hasilnya, tidak ada penembakan.
"Tidak ada ajudan atau supir wabup Nduga yang ditembak oleh tentara maupun Polisi. Dikonfirmasi oleh TNI maupun Polisi termasuk Menlu dengan semua jajarannya tidak ada itu," tegasnya.
Ia menyebut, seharusnya ajudan dan supir memiliki identitas jelas, namun setelah dicek tidak ada ajudan atau supir yang tertembak.
"Siapa coba? Namanya siapa? Umur berapa? Alamatnya di mana yang disebut ajudan kan pasti ada identitas, itu tidak ada," ucapnya.
Mahfud menyatakan, pernyataan Wabup Nduga itu hanya manuver politik saja. "Oleh sebab itu kita jangan terprovokasi oleh hal-hal yang sifatnya manuver politik," ia menandaskan.
Baca juga:
Mendagri Belum Terima Surat Pengunduran Diri Wakil Bupati Nduga
Pemda Minta Aparat Ditarik dari Nduga, Ini Tanggapan Tito Karnavian
Mahfud MD Anggap Pengunduran Diri Wabup Nduga Bagian Manuver Politik
Wakil Bupati Nduga Mengundurkan Diri, Wapres Ma'ruf Serahkan ke Mendagri
Ini Tanggapan Mahfud MD Terkait Mundurnya Wakil Bupati Nduga
Jelang Natal, Anggota DPR Minta Operasi Militer di Papua Dihentikan