Menko Puan pimpin Delegasi Indonesia di Sidang UNESCO ke-204
Di depan 58 negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO lainnya, Puan mengungkapkan Indonesia sudah memprioritaskan pemerataan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembentukan karakter.
Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani memimpin delegasi Indonesia dalam sesi sidang pleno ke-204 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis. Dalam kesempatan tersebut, Puan memaparkan apa saja yang sudah dilakukan Indonesia di bidang pendidikan.
Puan memimpin delegasi resmi Indonesia didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Dubes RI untuk Prancis/Wakil Tetap Republik Indonesia di Paris untuk UNESCO, serta Deputi Wakil Tetap Republik Indonesia di Paris untuk UNESCO. Sidang UNESCO berlangsung sejak 9-10 April di Paris. Sidang dipimpin Lee Byong-hyun dari Korea Selatan serta Direktur Jenderal UNESCO yang baru terpilih, Audrey Azoulay.
-
Mengapa Puan Maharani menekankan pentingnya parlemen Indonesia-Afrika memetakan kerja sama ke depan? Puan pun menekankan pentingnya parlemen Indonesia-Afrika memetakan kerja sama ke depan untuk bidang-bidang yang menjadi kepentingan bersama. Apalagi Afrika telah memiliki Agenda 2063: The Africa we Want.
-
Kapan pantun ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO? Pada 17 Desember 2020, pantun telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.
-
Kenapa Museum Batik Pekalongan mendapat penghargaan dari UNESCO? Untuk pelestarian budaya batik, UNESCO secara khusus memberi sertifikat kepada Museum Batik Pekalongan dengan predikat Best Safeguarding Practices, yaitu sebagai institusi pelestari budaya batik dengan memberikan pelatihan membatik kepada masyarakat khususnya kalangan pelajar.
-
Apa yang menjadi harapan Puan Maharani mengenai praktik demokrasi di Indonesia? Puan berharap praktik demokrasi di Tanah Air akan dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Di mana sentra kerajinan tembaga yang dikunjungi Puan Maharani? Di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, terdapat sebuah sentra kerajinan tembaga dan kuningan.
Di depan 58 negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO lainnya, Puan mengungkapkan Indonesia sudah memprioritaskan pemerataan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembentukan karakter. Pemerintah juga telah menerapkan kebijakan dan program pro-masyarakat miskin. Termasuk berinvestasi banyak untuk pengembangan pendidikan di daerah-daerah yang kurang terlayani.
"Indonesia telah melakukan reformasi secara komprehensif terhadap kebijakan Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Kejuruan, yang telah sejalan dengan Strategi UNESCO 2016-2021. Namun, perlu digarisbawahi bahwa pendidikan tidak hanya harus membuat seseorang menjadi pandai, namun juga untuk membuat orang tersebut lebih berbudaya," kata Menko Puan dalam keterangan tertulis, Selasa (10/4).
Menurut Puan, budaya merupakan komponen kunci untuk membangun rasa hormat, toleransi, dan pengertian. Dia menekankan, UNESCO harus punya peran yang lebih strategis lagi. Bukan hanya untuk membantu negara-negara dalam melestarikan kebudayaan, tapi juga untuk mencapai perdamaian dan harmoni.
Sebelum mengikuti sidang, Puan mengunjungi Google Cultural Institute Paris terlebih dulu untuk meninjau kerjasama kebudayaan dengan Indonesia. Puan memuji upaya Google Cultural Institute yang telah melakukan pengarsipan digital atas karya seni dan warisan budaya dari seluruh dunia. Kerjasama ini tidak saja melindungi karya seni dan sastra serta artefak kekayaan budaya Indonesia, tetapi sekaligus mempromosikan kepada dunia.
Baca juga:
Lestarikan warisan bangsa, Menko Puan gandeng Google Cultural Institute
PKS sebut hak Prabowo bertemu siapapun, termasuk Puan Maharani
Beda sikap SBY dan Mega tanggapi tudingan anak terlibat korupsi
Puan Maharani hadiri kongres buruh di Pondok Gede
Sambut Puan, taktik perang 'blietzkrieg' Prabowo ke jantung pertahanan lawan
Politisi PDIP nilai pertemuan Prabowo dan Puan bisa kurangi salah paham