Menkum HAM serahkan Yap Thiam Hien Award 2014 kepada Anis Hidayah
"Anis dikenal sebagai sosok yang dengan kegigihannya yang melampaui batas dalam memperjuangkan buruh migran Indonesia."
Yayasan Yap Thiam Hien kembali memberikan penghargaan untuk bidang hak asasi manusia, Yap Thiam Hien Award. Penghargaan tahunan kali ini diberikan kepada Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah. Penyerahan penghargaan dilakukan langsung oleh Menkum HAM Yasonna H. Laoly.
Ketua Umum Yayasan Yap Thiam Hien Todung Mulya Lubis mengatakan, pada tahun ini ada 47 nama calon penerima penghargaan yang dikirimkan oleh dewan juri. Akhirnya Anis yang dipilih karena kegigihannya bersama Migran Care memperjuangkan hak-hak buruh migran Indonesia.
"Anis Hidayah adalah sosok muda yang kritis dan berani. Bersama dengan kerabatnya, dia telah mendirikan lembaga non-profit bernama Migrant Care pada tahun 2004. Melalui Migrant Care, Anis Hidayah terus aktif mengadvokasi hak asasi manusia khususnya di bidang ketenagakerjaan," jelas Todung dalam penyerahan penghargaan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (22/1). Penghargaan diberikan langsung oleh
Todung menambahkan, kasus yang pernah ditangani Migran Care bersama Anis adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Ruyati yang terancam hukuman pancung di Saudi Arabia pada 2011. Ruyati membunuh majikannya karena tidak tahan terus disiksa.
"Meskipun belum membuahkan hasil, Anis Hidayah melalui Migrant Care terus konsisten dengan komitmennya terhadap penegakan hak asasi manusia," ujar Todung.
Salah seorang dewan juri Diplomat Senior Makarim Wibisono mengatakan, Anis dipilih karena dedikasinya yang konsisten dalam penegakan hak-hak dan advokasi buruh migran. Hal ini berdampak positif terhadap perjuangan dan penegakan hak asasi dan keadilan sosial di Indonesia.
"Anis dikenal sebagai sosok yang dengan kegigihannya yang melampaui batas dalam memperjuangkan buruh migran di Indonesia," tegasnya.
Untuk diketahui, dalam pemberian penghargaan hak asasi manusia yang telah dimulai dari 1992 ini melibatkan beberapa pihak sebagai dewan juri. Adapun mereka yakni Diplomat Senior Makarim Wibisono, Dosen UIN Syarif Hidayahullah Jakarta Siti Musdah Mulia, Guru Besar Psikologi UI Saparinah Sadli, Jurnalis Senior Maria Hartiningsih, Dirjen HAM, Kementerian Hukum dan HAM Aidiri Amin Daud, Direktur KontraS Haris Azhar dan Ketua Yayasan Yap Thiam Hien Todung Mulya Lubis.
Baca juga:
Sang pembela buruh migran Indonesia
TKI di Singapura wajib protes bila tak digaji Rp 5 juta/bulan
TKI Bali divonis 30 tahun di Amerika, orang tua surati Jokowi
Setelah Malaysia, giliran 482 WNI di Saudi dipulangkan
BNP2TKI dan KPK kerjasama benahi pengiriman TKI ke luar negeri
KPK harap pemerintah lebih peduli terhadap TKI
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Apa yang dijamin Heru Budi terkait TK Gudang Peluru? "Enggak ada. Dari awal enggak ada niatan itu (gusur)," kata Heru Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, memastikan tidak bakal menggusur Taman Kanak-kanak (TK) Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan karena aktivitas revitalisasi taman di kawasan tersebut.
-
Bagaimana TKW tersebut menghibur majikannya? TKW berkerudung yang bernama Fitri itu terlihat duduk di samping majikan yang sedang memegangi kepalanya. Ia kemudian menawarkan diri untuk membacakan sholawat.
-
Kapan Perang Cumbok berakhir? Konflik yang berlangsung sampai pertengahan Januari 1946 ini dimenangkan oleh kelompok PUSA yang didukung langsung oleh milisi rakyat dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).