Menteri Lukman imbau pemuka agama tak sebarkan pesan yang timbulkan perpecahan
Dia meyakini bahwa para ulama di Indonesia dapat memilah pesan-pesan mana yang dapat mengganggu ketenteraman masyarakat.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau para tokoh agama tak menyampaikan dakwah yang dapat menimbulkan perpecahan. Sebab, dari situ peran tokoh agama diuji kebijaksanaannya.
"Terutama tokoh agama dituntut kearifannya untuk bagaimana menyampaikan pesan-pesan agama yang tidak justru menimbulkan friksi di antara kita sebagai masyarakat yang majemuk ini," kata Lukman di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/1).
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Di mana Lukman Hakim lahir? Lukman Hakim lahir di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada 6 Juni 1914.
-
Kapan Halim Perdanakusuma gugur saat bertugas? Halim bersama pilot Iswahjudi menerbangkan pesawat Avro Anson RI-003 dari Thailand menuju Bukittinggi. Nahas, pesawat tersebut diterjang badai hingga mengalami kecelakaan tanggal 14 Desember 1947."Pesawat tersebut jatuh di Pantai Lumut, Tanjung Hantu, Semenanjung Malaka," tulis TNI AU.
-
Kenapa Sala Lauak digemari masyarakat Pariaman? Salah satu kuliner favorit masyarakat Pariaman dan sekitarnya yaitu Sala Lauak.
-
Kapan Zulkarnain Lubis meninggal? Pada Jumat, 11 Mei 2018, Zulkarnain meninggal dunia di Rumah Sakit Pertamina Pali, Sumatra Selatan di usia 59 tahun.
-
Siapa sosok penting yang menjadi teman dekat Lukman Hakim? Kedekatannya dengan Bung Karno terjalin karena keduanya aktif berkegiatan di Partai Nasional Indonesia (PNI).
Dia meyakini bahwa para ulama di Indonesia dapat memilah pesan-pesan mana yang dapat mengganggu ketenteraman masyarakat.
"Saya yakin para ulama kita sudah memiliki takaran atas seperti apa pesan-pesan agama itu disampaikan dan tidak menimbulkan pesan yang destruktif," ucapnya.
Politikus PPP ini menambahkan, bangsa Indonesia harus memahami bahwa bumi yang majemuk ini adalah bangsa yang agamis. Di sisi lain, agama memang tak bisa dipisahkan dengan politik. Namun, lanjut dia, para tokoh agama harus menjaga kebijaksanaan itu dengan utuh supaya tak menimbulkan friksi.
"Apa lagi aktivitas politik. Ini aktivitas untuk mengurusi umat. Agama itu juga untuk mengurusi masyarakat. Tentu ini tidak bisa dipisahkan," ujarnya.
"Tapi juga kita umat beragama harus memiliki kearifan untuk bagaimana agar tadi itu pesan-pesan agama yang disampaikan tidak justru digunakan sebagai alat untuk kepentingan politik pragmatisnya saja, sehingga itu berpotensi untuk menyebabkan friksi di tengah masyarakat," sambungnya.
Baca juga:
Jaga perdamaian lintas agama, tokoh Tionghoa asal Solo akan terima penghargaan PBB
Perkuat toleransi agar masyarakat tak terpecah di tahun politik
Ucapkan selamat Natal, Menteri Agama ajak saling menghargai & menghormati sesama
'Banyak negara ingin belajar mengenai toleransi yang ditunjukkan Indonesia'
Pemuda lintas agama di Kupang ikut amankan Misa Natal