Menteri Nadiem Sebut Murid-Murid Senang Kembali ke Sekolah Meski PTM Terbatas
Selama bertemu siswa, Nadiem juga tak henti mengimbau warga sekolah tetap menjaga protokol kesehatan. Selain itu, katanya, orangtua juga memiliki peran yang vital dalam menyukseskan jalannya PTM terbatas.
Daerah yang berada wilayah PPKM level sudah diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Informasi didapat Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, anak-anak sangat senang bisa kembali ke sekolah walaupun masih terbatas.
Hal ini disampaikan Nadiem usai mengecek kegiatan PTM terbatas di SMA Negeri 4 Surakarta, Jawa Tengah pada Senin, 13 September 2021.
-
Bagaimana Nasjah Djamin belajar melukis? Bakat melukisnya sudah mulai muncul ketika sekolah di MULO. Ia pun terinspirasi dari seorang pelukis jalanan bernama Buyet Ketek. Dengan kepiawaiannya dalam melukis, pria dengan nama asli Noeralamsyah itu bekerja di kantor Bukaka milik penjajah Jepang. Selain bekerja, ia juga banyak belajar melukis di kantor tersebut.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Bagaimana Nurida Rahmanilah memulai Saung Belajar Garpu? “Tempat ini (Saung Baca Garpu) dulunya itu perpustakaan, sebelumnya dari hasil survei, yang dibutuhkan anak-anak di sini adalah tempat belajar kayak les gitu, ” terang perempuan yang juga berprofesi sebagai pengajar ini.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Saya tadi tanya adik-adik, ternyata semuanya lebih senang PTM terbatas. Kalau tidak mau kembali belajar jarak jauh, kita harus sama-sama jaga diri. Pakai masker, dan jaga jarak selalu," kata Nadiem dalam keterangan tulis, Selasa (14/9).
Selama bertemu siswa, Nadiem juga tak henti mengimbau warga sekolah tetap menjaga protokol kesehatan. Selain itu, katanya, orangtua juga memiliki peran yang vital dalam menyukseskan jalannya PTM terbatas.
"Peran orangtua juga tak kalah pentingnya untuk menyukseskan PTM terbatas. Harus proaktif berkoordinasi dengan sekolah dan mengingatkan anaknya agar selalu disiplin protokol kesehatan," ujarnya.
Setelah meninjau pelaksanaan PTM terbatas di SMA Negeri 4 Surakarta, Nadiem melanjutkan kunjungan ke SMP Negeri 1 Surakarta untuk meninjau persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional atau AN.
"Para guru dan murid tidak perlu persiapan khusus. Jalani AN dengan apa adanya hasilnya dapat menjadi bekal kita dalam melakukan perbaikan bersama," jelas Nadiem.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tak Mau Gegabah, Disdik DKI Belum Finalisasi PTM Setiap Hari
54 Siswa SMA di Padangpanjang Positif Covid-19
1.500 Sekolah di Jakarta Gelar PTM Terbatas Pada 27 September 2021
40 SMP di Kota Tangerang Uji Coba PTM Terbatas
Sejumlah Sekolah di Ciamis Langgar Prokes, Bupati Ancam Cabut Izin PTM