Menteri Nasir minta orangtua tak cemas anak kuliah di kampus terpapar radikalisme
Meski demikian, Menteri Nasir para orangtua mengawasi putra putrinya dengan maksimal. Sebab, kampus merupakan lingkungan pendidikan yang bebas. "Orangtua tolong hati-hati. Itu penting sekali, Tidak berarti hanya 7 PTN itu, semua PT di mana pun akan terjadi hal yang sama. Kita ada plus dan minus nya di mana pun."
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir mengimbau para orang tua tak perlu khawatir untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi terpapar radikalisme seperti dirilis oleh BNPT. Menurutnya, kampus merupakan dunia interaksi.
"Imbauan saya orangtua jangan terlalu takut oleh karena itu orangtua harus hati hati dan anak anak harus diberi nasihat. Ini kehidupan kita berinteraksi dengan manusia kita tidak bisa hindari apakah kita hisa menghindar dari interaksi manusia kan gak mungkin," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (6/6).
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa tujuan dari FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? Lebih lanjut, Handoko berharap, FGD Penanganan Radikalisme dan Terorisme ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman dalam upaya penanganan penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Dengan demikian, nantinya dapat terbangun stabilitas sosial politik dan keamanan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? FGD melibatkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi terkait. Mereka di antaranya Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Binda Jawa Tengah, Satuan Tugas Wilayah Densus 88, serta Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah.
-
Bagaimana caranya untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi yang mengarah pada aksi terorisme? “Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam, maka tanamkan itu dan insyaallah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya,” ucapnya.
"Hubungan antar manusia mesti kita lakukan. Oleh karena itu sebagai orang tua mohon itu jangan terlalu takut sekali kepada putra putrinya yang kuliah di perguruan tinggi tersebut," sambungnya.
Nasir juga menyarankan, para orangtua mengawasi putra putrinya dengan maksimal. Sebab, kampus merupakan lingkungan pendidikan yang bebas.
"Saya hanya ingin sarankan, tolong putra putrinya diawasi bersama. Karena di kampus sangat bebas. Apapun yang mereka lakukan semua bebas. Orangtua tolong hati-hati. Itu penting sekali, Tidak berarti hanya 7 PTN itu, semua PT di mana pun akan terjadi hal yang sama. Kita ada plus dan minus nya di mana pun," tuturnya.
Dia menegaskan, bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang. Tapi sebagai bangsa Indonesia harus selalu ingat dengan NKRI.
"Saya sebagai orang tua juga ada rasa takut, sama. Tapi apakah harus takut? Nggak. Tapi harus selalu dinasehati, dik kamu kuliah di kampus karena itu pendidikannya bebas, kamu harus hati. hati. Ilmu pengetahuan itu berkembang, harus kamu pelajari. Tapi kamu tetap harus ingat pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu selalu saya sampaikan kepada anak saya," ujar Nasir.
Lebih lanjut, kata Nasir, kampus adalah wadah dalam rangka meningkatkan kualitas daya saing bangsa terhadap persaingan dunia. Dia meminta para pihak jangan sampai dihantui masalah masalah kecil. Melainkan memikirkan masa depan dan hal radikalisme harus dicegah dan jangan terlupakan.
"Konsepnya adalah membangun general education. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa pentingnya ilmu pengetahuan, mencakup masalah nasionalisme, budaya, harus kita tumbuhkan," jelasnya.
Baca juga:
Pengawasan radikalisme di kampus dijamin tak renggut kebebasan mahasiswa
Cegah radikalisme di kampus, medsos mahasiswa hingga dosen bakal diawasi
Cegah masjid ajarkan paham radikal, DKM diminta hadirkan ustaz sejukkan hati umat
Pengawasan akun medsos dosen dan mahasiswa dinilai kurang efektif
Sandiaga janji lakukan pembinaan di masjid yang diduga disusupi radikalisme
Ada 40 Masjid di Jakarta diduga ajarkan radikalisme dan intoleransi
Sandiaga klaim kantongi data 40 masjid radikal di Jakarta