Menteri PPPA Tinjau TPS 17 Denpasar yang Semua Penyelenggaranya Perempuan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengunjungi Tempat Pemilihan Suara (TPS) 17 di Banjar Kertasari, Kelurahan Panjer, Denpasar, Bali, Rabu (9/12). Menteri Bintang mengunjungi TPS ini, karena seluruh penyelenggaraan di TPS adalah perempuan.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengunjungi Tempat Pemilihan Suara (TPS) 17 di Banjar Kertasari, Kelurahan Panjer, Denpasar, Bali, Rabu (9/12). Menteri Bintang mengunjungi TPS ini, karena seluruh penyelenggaraan di TPS adalah perempuan dan menurutnya itu ide yang luar biasa.
"Saya diberikan informasi bahwa di Banjar Kertasari di TPS 17 akan melibatkan penyelenggara pemilunya semua perempuan. Dari KPPS-nya, saksinya, linmasnya dan pengamanannya semua perempuan. Saya, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya dan ini luar biasa idenya," kata Bintang.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Bagaimana wanita di Denpasar itu menunjukkan kemarahannya kepada kurir? “Hapus, hapus,” ujarnya seraya menepak ke arah ponsel kurir yang tengah merekam.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
"Dan ini, yang ingin kita buktikan dan pembuktian ini terimakasih sekali lagi. Ide yang luar biasa. Bahwa ini mungkin yang pertama di Indonesia, mudah-mudahan ini bisa menjadi inspirasi, motivasi dan mendorong tempat-tempat lainnya memberikan kesempatan kepada perempuan," imbuhnya.
Ia juga menyebutkan, di Bali ada seorang perempuan yang menjabat Kapolres dan ia berharap banyak perempuan di Indonesia bisa membuktikan prestasinya.
"Salah satu Kapolres di Bali itu ada perempuan. Dan, saya sampaikan satu contoh kepada Bapak Kapolri ketika seperti Kapolres, Kapolsek, di medan yang sulit itu apa yang bisa dikerjakan perempuan. Sebelumnya, orang akan menyiyir seperti itu tapi realitanya prestasinya luar biasa," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa moment tersebut sangat luar biasa dan membuktikan ketika perempuan diberikan kesempatan tidak ada istilah tidak mungkin bagi perempuan.
"Makannya, saya menyakini betul mudah-mudahan ini adalah momentum semangat yang tidak dibangun sebagai penyelenggara pemilu di hari ini saja di Banjar Kertasari. Dan mudah-mudahan terus dipupuk semangat untuk memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan," ujarnya.
Menteri Bintang juga berpesan kepada para penyelenggara pemilu dan terutama warga yang akan memberikan hal suaranya agar selalu disiplin menjaga protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan betul-betul dijalankan. Protokol kesehatan menjadi prioritas. Kita tidak mau pilkada yang serentak di hampir 270 Provinsi Kabupaten ini menjadi klaster baru di massa Pandemi Covid-19 ini. Mudah-mudahan Pilkada Serentak 2020 ini akan berjalan lancar dan sehat semuanya," ujarnya.
Menteri PPPA Nilai Kontruksi Sosial yang Membuat Perempuan Lemah
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengatakan, di Bulan Desember adalah hari spesial bagi kaum perempuan, karena Hari Ibu Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 22 Desember 2020 mendatang.
"Bulan Desember ini, adalah bulan spesial. Kenapa, kita katakan spesial karena bulan Desember ini adalah bulan perjuangan perempuan dimana tepatnya tanggal 22 Desember ini adalah kita memperingati peringatan Hari Ibu," kata Bintang di Denpasar, Bali, Rabu (9/12).
"Tanggal 22 Desember adalah hari yang tidak sekedar dipilih menjadi hari peringatan Hari Ibu. Kenapa, karena tanggal 22, tahun 1928 itu, adalah tonggak sejarah bagi kita perempuan. Karena di sana kongres perempuan pertama yang menghasilkan ide, pemikiran, inovasi, bagi kaum perempuan," sambungnya.
Ia, juga berharap di moment Hari Ibu Nasional nanti mengembalikan makna daripada Hari Ibu. Karena, selama ini banyak persepsi masyarakat bahwa hari ibu ini adalah mothers day. Padahal adalah hari perjuangan pergerakan perempuan.
"Hari ibu ini, adalah momentum perjuangan pergerakan perempuan. Kita lebih banyak memberikan Focus group discussion (FGD) yang kita lakukan dan juga kegiatan-kegiatan dalam rangkaian hari ibu. Itu, satu poin yang kita ingin laksanakan di tahun 2020 ini," ujarnya.
Menteri Bintang juga mengungkapkan, bahwa harapan yang belum dicapai di Hari Ibu tahun 2020 ini adalah memperjuangkan perempuan yang mempunyai hak yang dengan laki-laki sesuai konstitusi.
"Kalau, ditanya apa sih harapannya yang belum tercapai di Hari Ibu. Inilah, yang kita ingin terus dorong bagaimana yang telah diatur oleh konstitusi, bahwa setiap perempuan, setiap warga negara, baik laki-laki maupun perempuan mempunyai hak yang sama," jelasnya.
Menteri Bintang juga menyebutkan, bahwa antara laki-laki dan perempuan masih ada kesenjangan dan masih ada anggapan bahwa wanita itu lemah.
"Sebagian orang mengatakan perempuan itu lemah, bukannya perempuannya yang lemah tapi konstruksi sosial yang menyebabkan dia (perempuan) lemah," ujarnya.
"Kalau boleh jujur, budaya patriarki masih kental. Inilah yang kita (ingin) kikis dan (bisa) sekuat dari bapak-bapak, para kaum laki-laki. Kita berjalan bersama-sama memberikan dorongan kepada perempuan untuk berkiprah, tidak hanya di dunia domestik tapi juga berkiprah di dunia publik," ujar Menteri Bintang.
(mdk/gil)