Menteri Puan ingatkan Kalbe Farma jangan asal produksi obat
Puan masih menunggu proses penyelidikan sebelum menerapkan sanksi.
Kasus meninggalnya dua pasien karena salah obat bius juga menjadi perhatian Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani. Dia mengaku sudah mengomunikasikan masalah itu dengan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Puan meminta Nila segera menarik obat Buvanest Spinal 0,5 persen yang salah isi karena terlanjur tersalurkan ke rumah sakit.
"Memang itu sudah koordinasi dengan Badan POM dan Kementerian Kesehatan, untuk ditindaklanjuti adanya kedua obat tersebut dan sudah ditarik dari pasaran untuk disetop peredarannya," kata Puan usai menghadiri Rapat Paripurna, di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (18/2).
Tidak hanya itu, pemerintah juga sudah mengingatkan kepada perusahaan penyedia obat-obatan untuk mewaspadai adanya pasokan obat-obatan ilegal yang bisa merugikan masyarakat.
"Kita juga sudan mengingatkan kepada perusahaan yang mengedarkan, untuk mensetop obat palsu atau yang salah dalam pelabelan penempatan obat tersebut di seluruh rumah sakit se-Indonesia," paparnya.
Sementara itu, terkait sanksi hukum yang akan dilayangkan kepada pihak Rumah Sakit Siloam, Puan mengaku masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
"Sampai saat ini kami tetap mencermati langkah apa yang menyeluruh apa yang terjadi di sebenarnya di rumah sakit tersebut," tandasnya.
Seperti diketahui, peristiwa ini bermula saat dua orang pasien, pada 12 Februari, pria dan wanita harus menjalani tindakan operasi. Seperti SOP yang ada, dua pasien itu harus mendapat injeksi lebih dulu. Dalam proses injeksi yang dilakukan dokter anastesi, rupanya isi dan label anastesi Buvanest Spinal terjadi ketidakcocokan. Akibatnya, dua pasien mengalami gatal-gatal dan kejang hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Baca juga:
Keluarga pasien korban RS Siloam bungkam ke media
Kalbe Farma ngaku RS lain tak ada keluhan pakai obat Buvanest Spinal
Ini pembelaan Kalbe Farma soal obat bius buat 2 pasien meninggal
2 Pasien meninggal akibat salah obat bius, siapa bertanggung jawab?
Ahok suruh Dinkes tarik obat bius yang buat pasien Siloam meninggal
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Bagaimana caranya menunjukkan perilaku beriman kepada malaikat? Ada beberapa perilaku yang dapat mencerminkan iman kepada malaikat.Berikut sembilan contoh perilaku iman kepada malaikat dilansir dari bola.com:1. Mengakui Keberadaan MalaikatIman kepada malaikat adalah meyakini bahwa malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam mengatur alam semesta.
-
Bagaimana suasana petilasan Prabu Siliwangi? Mengutip laman resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Majalengka, Senin (16/1), suasana petilasan Prabu Siliwangi memiliki suasana yang asri.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan Syawalan Morodemak dilakukan? Pada hari ke-7 lebaran, mereka menggelar sebuah tradisi bernama “Syawalan Morodemak”.
-
Kapan Sholat Nisfu Syaban dilakukan? Adapun sholat sunnah Sya‘ban adalah malam kelima belas bulan Sya‘ban.