Menumpang Tidur di Rumah Korbannya, Polisi Gadungan Ini Malah Ditangkap
Para pelaku menipu banyak warga dan mengantongi ratusan juta rupiah.
Jajaran Polsek Tungkal Jaya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, mengungkap jaringan penipuan dengan modus polisi gadungan. Para pelaku menipu banyak warga dan mengantongi ratusan juta rupiah.
Setelah meringkus dua pelaku sebelumnya, polisi kembali menangkap satu pelaku lain, Adi Wibowo (52), warga Surabaya, Jawa Timur. Sementara dua pelaku lain dinyatakan buron.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Bagaimana polisi melacak keberadaan Pegi Setiawan? Polisi menangkap PS (Pegi Setiawan) saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jl Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong,” kata dia, Rabu (22/5) malam. “(Pegi selalu) berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung,” Jules melanjutkan.
Pelaku Adi ditangkap dari laporan korban Wiji (45), warga Dusun Bedeng Tujuh, Desa Peninggalan, Tungkal Jaya, Selasa (12/2). Ketika itu, pelaku menumpang menginap di rumahnya selama sepuluh hari.
Kapolsek Tungkal Jaya Iptu Rudin mengatakan, komplotan polisi gadungan tersebut telah lama diburu sejak terjadi tindak pidana pertengahan tahun lalu. Pelaku Adi tertangkap setelah korbannya teringat dengan wajahnya dan akhirnya melapor ke polisi.
"Kebetulan tersangka Adi menginap di rumah korban selama sepuluh hari. Nah, korban sadar jika itu orang yang menipunya tahun lalu, kami bergerak dan menangkapnya," Rudin, Jumat (14/2).
Dia mengatakan para pelaku menjalankan aksinya dengan berpura-pura menjadi anggota Polda Sumsel. Dengan berpakaian lengkap polisi dan menggunakan mobil, mereka mendatangi rumah korban.
Mereka menuduh korban sebagai bandar narkoba yang tengah diburu polisi dan akan dibawa ke Mapolda Sumsel untuk pemeriksaan. Dalam perjalanan, para pelaku mengintimidasi korban agar menyerahkan uang Rp100 juta untuk menutup kasusnya.
"Korban menghubungi istrinya lalu menyerahkan uang yang diminta komplotan ini. Korban baru menyadari ditipu," ujarnya.
Para tersangka diserahkan ke Mapolres Banyuasin untuk proses lebih lanjut karena tempat kejadian perkara berada di sekitar perkantoran Pemkab Banyuasin. Dugaan sementara, komplotan ini telah lama beraksi dan menipu banyak korbannya.
"Kami masih kejar dua pelaku lain karena anggota komplotan ini berjumlah lima orang," pungkasnya.
(mdk/ray)