Menyaru Jadi Karyawan Perusahaan Provider, Dua Pria di Bali Curi 25 Modem dan Router
Dua pria dengan mudah mencuri 25 unit modem WiFi dari sejumlah lokasi di Bali. Mereka beraksi dengan cara menyamar sebagai petugas atau teknisi salah satu perusahaan provider jaringan internet.
Kedua pelaku di Mapolda Bali, Jumat (17/12).
Dua pria dengan mudah mencuri 25 unit modem internet dan router WiFi dari sejumlah lokasi di Bali. Mereka beraksi dengan cara menyamar sebagai petugas atau teknisi salah satu perusahaan provider jaringan internet.
-
Kenapa internet cepat penting? Internet yang cepat dapat membantu berbagai hal dalam hidup seseorang, mulai dari hal rekreasi hingga dalam bidang profesi.
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana cara tim peneliti mencapai kecepatan internet yang luar biasa tersebut? Hanya saja, para peneliti meraih kecepatan tersebut dengan membuka pita panjang gelombang baru yang sebelumya belum pernah digunakan dalam serat optik. “Secara umum, data dikirim melalui serat optik seperti koneksi internet di rumah atau di kantor,” ucap Dr. Ian Phillips, salah seorang peneliti yang memimpin pengembangan prosesor optik di penelitian ini.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
-
Siapa yang membuat "antena WiFi" Cundamani terputus? Namun, dalam foto ini, kedua antena Cunda sedang disabotase. Antenanya ditekuk oleh Bella Bonita, sehingga sinyal WiFi untuk para penggemarnya menjadi terputus.
Pelaku berinisial TW (29) dan YI (22). Keduanya sudah ditangkap.
"Mereka melakukan pencurian router modem WiFi berlangganan (atau) WiFi berbayar. Ada 25 TKP. Di Tabanan 22 TKP dan 3 TKP di Denpasar," kata Direskrimum Polda Bali Kombes Ary Satryan di Mapolda Bali, Jumat (17/12).
Aksi para pelaku ini terungkap setelah perusahaan provider mendapat keluhan para pelanggan. Mereka mengadukan gangguan internet di daerah Tabanan dan Denpasar pada 13 November 2021.
Keluhan itu ditindaklanjuti dengan pengecekan ke sejumlah lokasi. Setelah dicek ke rumah pelanggan, ternyata ternyata ont atau modem yang terpasang di rumah pelanggan telah hilang.
"Dari pihak provider menelusuri semua laporan gangguan yang diadukan pelanggan. Ternyata ada 12 modem di Denpasar yang telah dicabut atau hilang dan di Tabanan ada sebanyak 22 modem yang hilang. Akibatnya pihak provider mengalami kerugian Rp17 juta," imbuh Ary
Provider melaporkan pencurian ini ke Polda Bali. Penyelidikan pun dilakukan. Setelah mengecek CCTV di sejumlah TKP, pelaku teridentifikasi. Keduanya ditangkap di tempat berbeda di Kabupaten Badung, Bali.
"Dua orang pelaku saat diamankan menggunakan pakaian dan ID card palsu salah satu perusahaan provider ternama," ujarnya.
Pelaku Putus Jaringan Internet Korban
Sementara itu, modus operandi para pelaku menyamar sebagai salah satu petugas teknisi. Sebelum melakukan aksinya para pelaku melakukan pemantauan.
Setelah ada target, para pelaku memutus jaringan dengan memanjat tiang menggunakan tangga aluminium. Mereka kemudian mendatangi pelanggan dan mengaku sebagai karyawan yang ditugaskan untuk memperbaiki jaringan. Mereka berpura-pura mengganti modem.
Pelaku kemudian membawa modem dari rumah korban dan berjanji akan mengembalikannya setelah diperbaiki. "Saat melakukan aksinya, mereka membawa motor dan berboncengan. Satu pelaku membawa tangga dan mencabut kabel. Setelah mati, dia akan mendatangi pelanggan internet dan menggunakan baju salah satu mitra provider dan kartu identitas dan membawa modem dan tidak dikembalikan lagi ke pelanggan," ujarnya.
Sementara itu, satu modem WiFi mereka jual seharga Rp180 ribu hingga Rp190 ribu melalui media sosial Facebook. "Ada penadahnya dan dijual melalui medsos dan laku," ujarnya.
Polisi mengamankan barang bukti berupa 25 unit modem WiFi, dua seragam merah putih, indentitas palsu, satu unit sepeda motor Honda Vario dengan Nopol DK 2943 GK dan tangga aluminium.
"Uang hasil kejahatan dipakai untuk kehidupan sehari-hari. Untuk kerugian Rp 17 juta," ujarnya.
(mdk/yan)