Mereka bunuh diri gara-gara tak tahan sakit
Mereka depresi karena penyakit tak kunjung sembuh hingga memutuskan bunuh diri.
Rasa sakit yang dirasa, terkadang membuat si penderita berbuat di luar nalar. Mereka nekat mengakhiri hidupnya demi sebuah kesembuhan.
Sudah banyak kasus bunuh diri terjadi lantaran orang tersebut tak tahan merasakan derita sakit yang dialaminya.
Sakit yang dideritanya pun beragam, ada yang sakit ringan hingga berat.
Berikut kasus-kasus bunuh diri dilatarbelakangi masalah kesehatan:
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan foto jalan di Jakarta ini diambil? Foto: Nostalgia Suasana Jalan Jakarta Tahun 1989, Enggak Ada Macetnya! Jalan disamping Masjid Istiqlal.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa prakiraan cuaca di Jakarta hari ini? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 11.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian keterangan situs IQAir tersebut.
Gara-gara sakit gigi
Sumiyati (51), warga Kampung Tegal Mulyo RT 03 RW 04, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo, ditemukan tewas tergantung di langit-langit rumahnya, Minggu (3/12). Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan di tubuh wanita beranak satu itu.
Sejumlah tetangga dan kerabat menduga, Sumiyati nekat mengakhiri hidupnya akibat frustasi lantaran sakit giginya tak kunjung sembuh.
"Dia sering mengeluh sakit gigi, mungkin karena frustasi ia nekat bunuh diri," kata Sriharjanto, adik ipar korban.
Sriharjanto mengaku menemukan jasad kakak iparnya pada pukul 07.45 WIB. Pada awalnya, dia curiga karena kakak iparnya tak kunjung bangun dan keluar rumah. Sebab, korban terbiasa bangun saat pagi hari.
"Karena saya curiga, saya dobrak pintu dan menemukan mbak Sumiyati sudah dalam posisi tergantung dengan tali di leher," ujar Sriharjanto.
Menurut Sriharjanto, kakak iparnya itu memang sering mengeluh karena sakit gigi dan tak kunjung sembuh. Sumiyati mempunyai seorang anak perempuan dan suaminya bekerja di luar kota.
KSPK Polresta Solo, Ipda Sopran Yoga mengatakan, pihaknya telah menyelidiki kasus tersebut. Namun dari hasil pemeriksaan awal, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihaknya menduga kuat korban murni gantung diri.
"Sesuai permintaan keluarga, jasad langsung tidak dibawa ke RS dan langsung dimakamkan," kata Sopran Yoga.
Tak tahan sakit stroke ringan
Istri ketua Fraksi PDIP DPRD Jembrana, Bali, ditemukan tewas gantung diri, Rabu (30/12) siang, di rumahnya. Diduga dia nekat melakukan itu karena tidak tahan dengan penyakit diidapnya.
Ni Nyoman Doli (48), Istri Ketua Fraksi PDI P DPRD Jembrana, I Ketut Sudiasa, ditemukan suaminya sudah tergantung dengan tali plastik di dapur rumahnya.
"Sebelumnya ia tidur di dalam kamar, sehingga saya juga ikut tidur. Saat bangun, saya mencari dia dan melihatnya sudah menggantung di dalam dapur," kata Sudiasa saat ditemui di rumah duka, Dusun Kebon, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembrana, seperti dilansir dari Antara.
Menurut Sudiasa, sebelum ditemukan tewas di dapurnya, dia dua kali bertemu istrinya yang hendak ke dapur saat dia membersihkan rumput di halaman.
Sudiasa mengatakan, saat melihat dia, sikap istrinya biasa-biasa saja. Bahkan sempat tertawa-tawa mengajaknya bercanda.
"Saya tidak tahu pasti kenapa ia gantung diri. Tapi tahun lalu ia sempat dirawat inap di rumah sakit karena terkena stroke ringan. Tadi pagi juga sempat saya antar periksa ke RSU Negara," ujar Sudiasa.
Setelah terserang stroke, menurut Sudiasa, istrinya terkena penyakit susah tidur. Sebelum gantung diri, sudah lima malam ibu dua anak itu tidak bisa tidur.
"Kalau malam dia tidak bisa tidur. Biasanya pagi hari baru bisa tertidur, itu pun sebentar," lanjut Sudiasa.
Diduga Doli gantung diri dengan cara meloncat dari dipan, setelah terlebih dahulu mengikatkan tali plastik ke tiang dapur serta lehernya. Kepala Dusun Kebon, I Made Umbara Wirabuana mengatakan, kerabat Sudiasa yang tinggal bersebelahan sempat mendengar suara seperti piring terjatuh, diduga terkena kaki korban.
Diabetes dan asam urat tak kunjung sembuh
Taryana (51) ditemukan tewas dengan leher tergantung di toilet Gedung Fixed Wings, di lantai empat PT Dirgantara Indonesia (DI) Kota Bandung, Senin (28/12) siang. Diduga karyawan bagian logistik itu menghabisi nyawanya sendiri.
Kasubag Humas Polrestabes Bandung, Kompol Reny Marthaliana mengatakan, diduga Taryana memang bunuh diri, lantaran tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
"Petugas tidak menemukan bekas penganiayaan dalam tubuh korban," kata Reny di Mapolrestabes Bandung, Senin (28/12).
Selain tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan, Reny melanjutkan, saat ditemukan kondisi Taryana dalam keadaan lidahnya menjulur dan keluar cairan dari kemaluannya. Posisi korban saat ditemukan lehernya tergantung dengan tambang kuning.
"Korban gantung diri menggunakan tambang kuning dengan simpul hidup," ujar Reny.
Hasil pemeriksaan sementara dari saksi pihak keluarga, Taryana diduga tertekan karena penyakit diidapnya tak kunjung sembuh.
"Dari keterangan keluarga, kemungkinan Taryana stress karena penyakit yang diidapnya. Dia sakit diabetes dan asam urat kata keponakan korban," ucap Reny.
Nenek 80 tahun gantung diri
Diduga karena tidak kuat menahan sakit yang dideritanya sejak lama, Ni Gusti Sayu Komang Ribek nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Nenek berusia 80 tahun asal Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali ini ditemukan tergantung di ventilasi kamarnya dengan menggunakan kain selendang sepanjang 150 cm.
Peristiwa ini diketahui oleh anaknya, I Gusti Komang Reka (58). Dari hasil pemeriksaan Polisi di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Dari hasil pemeriksaan, polisi hanya menemukan memar pada leher korban bekas jeratan selendang.
"Dari hasil pemeriksaan, korban kami duga tewas murni gantung diri. Dugaan sementara dari keterangan keluarga karena depresi lama menderita penyakit. Pihak keluarga korban juga telah menerima kepergiannya," terang Kapolsek Kota Negara Kompol Made Prihenjagat, Sabtu (21/11) di Jembrana Bali.